JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, memastikan Indonesia tidak akan melakukan impor beras sepanjang tahun 2025. Pria yang akrab disapa Zulhas itu menegaskan, keputusan ini diambil setelah serapan panen petani lokal cukup tinggi.
Zulhas mengaku sudah mendapatkan laporan dari Kementerian Pertanian. Pemerintah diklaimnya sukses menyerap 1,5 juta ton beras dari hasil panen petani lokal hingga April 2025.
“Saya barusan ditelepon Mentan, Mentan lagi di Makassar sana. Wamentan besok ada di Sukabumi melaporkan pada kami, kita sampai akhir April ini sudah berhasil menyerap 1,5 juta beras yang baru. Baru sampai April nih,” ujar Zulhas di Kantor DPP PAN, Jakarta, Minggu (20/4/2025).
Menurutnya, capaian ini hampir menyentuh target penyerapan nasional untuk tahun depan, yakni 2 juta ton. Ia menilai Indonesia sudah bisa dikatakan berhasil mencapai swasembada beras.
“Berarti kalau akhir tahun kalau 2 juta sih yah 99,9 akan tercapai lah. Dengan 1,5 juta saja artinya insya Allah kita tidak akan impor beras sampai tahun depan. Bahasa terangnya kita kalau dikatakan swasembada sudah kita capai sampai April, itu contohnya,” jelasnya.
Zulhas memaparkan bahwa keberhasilan ini tidak lepas dari langkah pemerintah memangkas birokrasi dan mempercepat distribusi pupuk kepada petani. Pemerintah, lanjutnya, juga sedang gencar membangun sistem irigasi guna menunjang peningkatan hasil produksi di akhir tahun.
“Sekarang lagi gencar membangun irigasi, Irigasi juga aturannya berbelit-belit. Harus bupati kalau 1.000 hektare, 3.000 hektare harus gubernur, ini kita pangkas. Boleh semua PU pekerjakan. Ya insya Allah kami yakini nanti di akhir tahun kita akan meningkat lagi produksi. Itu contoh pelayanan yang baik,” jelasnya.
Zulhas menambahkan bahwa perbaikan sistem layanan publik dalam sektor pangan akan terus digenjot demi mempertahankan kestabilan produksi beras nasional. Ia optimistis, dengan langkah-langkah tersebut, Indonesia tak perlu mengandalkan pasokan luar negeri.
Sementara itu, Kepala Divisi Hubungan Kelembagaan Bulog, Epi Sulandari, turut mengonfirmasi bahwa pihaknya menargetkan penyerapan gabah sebesar 2,4 juta ton tahun ini, yang terdiri dari 1,2 juta ton Gabah Kering Panen (GKP) dan 1,41 juta ton Gabah Kering Giling (GKG).
Dari total tersebut, Bulog memperkirakan akan menghasilkan 1,5 juta ton beras. Sekitar 80 persen dari target penyerapan itu dilakukan pada bulan Maret–April 2025.
Sebagai perbandingan, pada periode yang sama tahun lalu, penyerapan beras lokal hanya mencapai 618.849 ton atau setara 48,85 persen dari total realisasi tahun 2024.
“Kami selalu berkoordinasi dengan Bapanas maupun Kementerian Pertanian jika ada harga gabah di bawah HPP. Jika demikian, kami akan secara cepat memerintahkan kantor wilayah cabang untuk melakukan penyerapan,” tutur Epi.
Dengan dukungan penuh dari pemerintah dan sinergi antar-lembaga, Zulhas optimistis tahun ini Indonesia benar-benar bisa mengandalkan kekuatan pangan dalam negeri—tanpa perlu bergantung pada beras impor.
Sumber : suara.com