FILM Yuni terpilih mewakili Indonesia dalam Academy Award ke-94 pada 2022 untuk kategori The International Feature Film Award. Film ini dipilih Komite Seleksi Oscar Indonesia (The Indonesian Oscar Selection Committe) karena diyakini memenuhi syarat yang ditentukan oleh panitia Oscar.
“Kami menilai film-film Indonesia yang secara administratif memenuhi persyaratan panitia Oscar Amerika,” jelas Ketua Pelaksana Seleksi Oscar Indonesia 2021, Deddy Mizwar, dalam acara Pengumuman dan Konferensi Pers Virtual, disimak di Jakarta, Jumat (15/10/2021).
Proses pemilihan berlangsung cukup lama. Komite Seleksi Oscar Indonesia juga melakukan diskusi intensif sebelum memutuskan film Yuni sebagai wakil Indonesia dalam ajang bergengsi tersebut.
“Film Indonesia yang menurut kami cukup layak baik secara teknik penyutradaraan, sinematografi, karena itu The Indonesian Oscar Selection Committee menetapkan film berjudul Yuni produksi Fourcolours Films dan Starvision sebagai film pilihan dan berhak mewakili Indonesia dalam ajang Academy Award ke-94 tahun 2022, kategori The International Feature Film Award,” papar Hanung Bramanto, selaku Komite Seleksi Oscar Indonesia.
Film Yuni berkisah tentang Yuni, seorang gadis remaja cerdas dengan impian besar untuk kuliah. Ketika dua pria yang hampir tidak dikenalnya datang melamar, ia menolak lamaran mereka.
Penolakan itu memicu gosip tentang mitos bahwa seorang perempuan yang menolak tiga lamaran tidak akan pernah menikah. tekanan meningkat ketika pria ketiga melamarnya.
Yuni harus memilih antara mempercayai mitos atau mengejar impiannya. Film tentang pernikahan remaja ini bermula dari cerita asisten rumah tangga Kamila Andini yang pamit pulang kampung karena harus menemani anaknya yang baru lahir 17 tahun, dan juga banyak cerita perempuan yang pernah didengar, temui, dan lain-lain.
Yuni diproduksi oleh Fourcolours Films bekerja sama dengan Akanga Film Asia (Singapura), Manny Films (Perancis), dengan dukungan dana dari Aide Aux Cinémas Du Monde CNC Perancis, Infocomm Media Development Authority Singapura, Visions Sud Est Swiss, Program Pendukungan Film Indonesia untuk Distribusi Internasional Direktorat PMMB Kemendikbud Ristek Republik Indonesia, MPA APSA Academy Film Fund Australia, dan Purin Pictures Thailand.
Pada ajang FFI 2021, film yang menggunakan dialek Jawa Serang dan Sunda Banten ini masuk dalam 14 nominasi. (Red)