SERANG – Wakil Gubernur Banten, Andika Hazrumi meresmikan pesantren berbasis virtual yang diselenggarakan oleh Yayasan Birrul Walidain Banten. Pesantren tersebut dilaunching bertepatan dengan tahun baru Islam 1 Muharram 1443 H.
Harapanya pesantren virtual dapat memberikan kesempatan masyarakat untuk menjadi santri yang dapat memperdalam ilmu agama melalui pengajian kitab kuning, kajian tematik, pelatihan tahsin qur’an dan public speaking.
Cara belajarnya, para santri di pesantren virtual tersebut tanpa harus menginap secara fisik di asrama pesantren. Tetapi cukup melalui media online secara sistematis.
“Apresiasi kepada Yayasan Birrul Walidain atas penyelenggaraan program pesantren virtual pada masa pandemi Covid-19 saat ini. Nilai-nilai adaptif harus senantiasa kita lakukan, ” kata Andika dalam sambutannya sekaligus membuka secara resmi Pesantren Virtual Birrul Walidain, Rabu (11/8/2021) melalui keterangannya.
Dia mengatakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten mendukung pengembangan program pendidikan dan keagamaan. Pesantren mempunyai peran yang sangat strategis dalam pembangunan sumber daya manusia. Pesantren merupakan agen pembangunan yang tidak kenal henti berkiprah dalam pembangunan masyarakat.
Dalam peresmian tersebut, Rektor Untirta Banten, Fatah Sulaiman mengatakan program ini adalah yang pertama di Banten di masa pandemi. Menurutnya sangat bermanfaat dalam memberikan pencerahan dan pencerdasan Ummat.
“Saya usulkan agar Pesantren Virtual Birrul Walidain menambahkan materi berupa bahasa internasional Arab dan Inggris, sehingga para santri dapat menjadi ulama baik ilmu agama maupun ilmu dunia,” ujarnya yang juga sebagai keynotespeech pada peresmian pesantren virtual tersebut.
Pihaknya juga menyatakan siap untuk turut mengaji di pesantren virtual dan menawarkan kolaborasi sinergis antara Untirta dengan Pesantren Virtual Birrul Walidain.
Pengasuh Pesantren Virtual Birrul Walidain Banten KH. A’la Rotbi, Lc yang merupakan alumni pesantren Attahiriyah Kaloran, Serang, Banten dan berhasil menamatkan kuliah ilmu hadits di Universitas Islam Madinah.
“Kita akan mengkaji kitab kuning tafsir munir karya Syaikh Nawawi Albantani dan kitab-kitab lainnya dengan semangat menghidupkan kembali tradisi keilmuan di Banten sebagai pusat ulama dan santri dalam bingkai Ahlussunnah Wal Jama’ah,” ujarnya.
Ketua Yayasan Birrul Walidain, Irhamni, mengatakan jumlah santri yang telah mendaftar mencapai 300 orang. Mereka sebagian besar dari berbagai wilayah di Banten. Selain itu juga terdapat santri yang berasal dari luar Banten, seperti Jawa, Riau, Lampung, Kendari, bahkan Maluku.
Sebagai bentuk pengamalan nilai “berbakti dan berbagi”, biaya program pesantren senilai Rp. 300.000 per santri akan disubsidi sepenuhnya dalam bentuk beasiswa dari Yayasan Birrul Walidain sehingga seluruh santri tidak dibebani biaya.
“Kami hanya meminta komitmen dari santri untuk mendalami ilmu agama sebagai amanat dari yayasan dan para donatur, ” ucapnya.
Trainer Internasional Dr. Imam El Fahmi yang akrab dipanggil Coach Fahmi didaulat untuk memberikan memotivasi kepada para santri pesantren virtual untuk tetap berdaya dan berkarya di era pandemi.
Launching Pesantren Virtual Birrul Walidain yang diselenggarakan melalui aplikasi meeting online Zoom ini ditutup dengan tausiah dan doa oleh KH. Anang Azhari Ali selaku Ketua Forum Shilaturrahim Pondok Pesantren (FSPP) Provinsi Banten.
(Dhe/Red)