SERANG – PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) mendorong percepatan kesetaraan gender di kalangan industri swasta nasional. Direktur & Chief Digital Transformation & Enterprise Business Officer XL Axiata, Yessie D. Yosetya, menyebut, untuk tahun 2023 keahlian utama yang perlu dikuasai oleh perempuan adalah digital skill, serta sejumlah keahlian non teknis seperti misalnya storytelling yang identik hobi perempuan yang senang bercerita.
Sikap dan komitmen XL Axiata dalam mendukung kesetaraan gender hingga saat ini juga merupakan tindak lanjut dari keaktifan XL Axiata di forum internasional G20 Empowerment and Progression of Women’s Economic Representation (Empower).
Pendapat Yessie tersebut mengemuka dalam acara Talkshow di Jakarta, beberapa waktu lalu. Hadir dalam pembicara Pelaksana Tugas Asisten Deputi Pengarusutamaan Gender Bidang Ekonomi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Aanak RI, Eko Novi Ariyanti Rahayu Damayanti, M.Si, Human Resources Director PT Unilever Indonesia Tbk, Willy Saelan, dan CEO Lively Training Academy, Certified Self Growth & Career Coach, Lika Satvarini. Acara ini sekaligus dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional yang diselenggarakan oleh Sisternet dengan tema Akselerasi Kesetaraan Digital Perempuan Indonesia.
Yessie mengatakan senang mengetahui gerakan akselerasi kepemimpinan perempuan yang semakin luas di kalangan perusahaan swasta, sehingga kita bisa saling berlajar dari pengalaman masing-masing.
“Dalam penerapan di XL Axiata, ada beberapa hal fundamental yang kami lakukan, yaitu para pemimpin harus terus membuka peluang yang sama untuk karyawan laki-laki dan perempuan, baik dari recruitment, memberikan training, dan memberikan promosi. Salah satu program yang telah dijalankan XL Axiata adalah “Code without Barrier” yang bekerja sama dengan Microsoft. Melalui program ini, XL Axiata mengajak seluruh karyawan XL Axiata, khususnya perempuan, untuk melihat coding sebagai sesuatu yang mudah dan STEM (Science, Technology, Engineering, Mathematics) bukanlah hal yang menakutkan,” ujarnya, Selasa (21/3/2023).
Sementara itu mewakili Kemen PPPA, Eko Novi mengatakan Kemen PPPA RI mengapresiasi XL Axiata atas komitmen kuatnya dalam menyuarakan kesetaraan gender dan pemberdayaan ekonomi perempuan. Sejak tahun 2020 lalu, Kemen PPPA dan XL Axiata telah melakukan berbagai kerja sama dalam upaya pemberdayaan ekonomi perempuan melalui berbagai kegiatan yang dilakukan Kemen PPPA dan XL Axiata.
“Tahun ini, Kemen PPPA juga mengapresiasi inisiasi dari XL Axiata yang menghadirkan program 1 juta perempuan Indonesia go digital sebagai wujud komitmen perusahaan untuk memajukan kesetaraan gender serta mengembangkan potensi perempuan dari aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan,” ucapnya.
Eko Novi menambahkan, partisipasi yang setara antara perempuan dan laki-laki merupakan kunci kesejahteraan suatu bangsa. Solusi digital merupakan salah satu potensi yang memungkinkan pemilik usaha untuk menyeimbangkan tanggung jawab rumah dan pekerjaan sehingga mereka (perempuan) tidak harus bekerja di luar rumah. Mereka bisa bekerja di rumah menggunakan teknologi digital.
Berdasarkan data UN Woman, 82% perempuan menggunakan solusi digital untuk menjalankan usaha, membantu mereka untuk mengurus tanggung jawab rumah tangga dan keluarga. Tahun 2022 lalu, Kemen PPPA telah mengembangkan strategi nasional keuangan inklusi perempuan yang mendukung agar UMKM perempuan memiliki pengetahuan, kapasitas, sumber daya, dan peluang untuk bisa mengakses produk-produk keuangan inklusi serta meningkatkan kemampuan literasi digital yang mumpuni untuk berinovasi dalam mengembangkan usahanya.
Human Resources Director PT Unilever Indonesia Tbk, Willy Saelan memberikan beberapa informasi mengenai hal-hal yang sudah dilakukan di internal Unilever terkait akselerasi kesetaraan digital perempuan Indonesia. Antara lain adalah melakukan pemetaan “moment that matters” yaitu pemahaman terhadap peristiwa penting dalam kehidupan seorang karyawan untuk kemudian dimaksimalkan agar para karyawan perempuan mendapatkan dukungan Perusahaan untuk tetap dapat produktif sambal menjalankan perannya sebagai seorang perempuan sehingga mereka merasa betah bekerja di perusahaan. Program ini sekaligus mendukung para perempuan untuk mengeksplorasi seluruh bagian ketika mereka masih berusia muda.
Sementara itu, Lika Satvarini menyebut pentingnya dukungan dari orang-orang terdekat baik di tempat kerja, keluarga, maupun lingkungan pergaulan. Bagi perempuan, dukungan sangat penting karena dapat menciptakan suasana yang nyaman, yang pada akhirnya memungkinkannya mengambil keputusan dengan tenang. Untuk itu dibutuhkan peran perusahaan untuk menyediakan berbagai fasilitas guna mendukung dan membentuk lingkungan yang nyaman serta aman bagi seluruh karyawan, khususnya perempuan. Dalam lingkungan yang penuh dukungan, para pekerja perempuan akan mampu mengembangkan dirinya.
(Red)