SERANG – Wisata Negeri di Atas Awan menjadi sorotan berbagai pihak. Kali ini, Ketua DPRD Banten Andra Soni juga angkat bicara menyoal keberadaan wisata yang sempat viral di media sosial tersebut.
Menurut Andra, perlu kajian menyeluruh terkait keberadaan wisata tersebut. Dengan peristiwa banjir bandang dan longsor pada akses jalur wisata pihaknya meminta agar memperhatikan keselamatan pengunjung.
“Harus dikaji ulang. Yang pasti kami apresiasi kepada pihak kepolisian dan mengajak masyarakat tidak ke Negeri di Atas Awan, namun melihat kejadian seperti ini perlu dikaji ulang,” kata Andra kepada wartawan, Rabu (8/1/2020).
Menurut informasi, lokasi Negeri di Atas Awan berdiri di atas lokasi penambangan PT Antam. Di sana pula dibuka akses jalan untuk perusahaan semen PT Cemindo.
Jalan yang dibangun oleh Pemprov Banten membuka akses dengan membelah perbukitan. Sayangnya, tebing yang dilewati jalur tersebut terdiri dari tanah merah. Kondisi tersebut membuat jalur wisata rawan longsor.
Pantauan di lokasi, BantenNews.co.id menemukan beberapa titik jalur tertimbun longsor. Pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Banten tengah menerjunkan alat berat untuk membersihkan material tanah longsor.
Para pengendara mengentikan kendaraan hingga proses jalur kembali terbuka. “Saya dengar informasi bahwa lokasi di situ bekas tambang Antam, ada juga pembukaan jalan Cemindo, sekarang terbukti kerusakan ikut ambil dampak terhadap longsor dan banjir bandang,” kata Soni.
Lebih lanjut, Andra juga mengapresiasi pihak Ditlantas Polda Banten yang telah mengimbau masyarakat agar tidak mendatangi lokasi wisata pada pergantian tahun baru. Pihaknya tidak bisa membayangkan jika wisatawan berdatangan ke lokasi pada malam tahun baru. Bisa jadi wisatawan tidak bisa kembali karena akses jalan tertimbun longsor.
(You/Red)