
SERANG – Gubernur Banten, Wahidin Halim (WH) menargetkan awal 2022 mendatang gedung delapan lantai Rumah Sakit Umum (RSU) Banten sudah bisa dioperasikan. Hal itu disampaikan WH usai meninjau progres pembangunan gedung tersebut di RSU Banten, Senin (11/10/2021).
Dikatakan WH, untuk menunjang gedung delapan lantai, pihaknya juga akan menyiapkan sebanyak 247 tempat tidur baru.
“2022, Januari-Februari kita harapkan operasional. Kita siapkan juga 247 bed (tempat tidur, red) baru untuk mengisi ruangan baru,” kata WH.
Dengan hadirnya gedung baru itu, WH berharap ke depan dapat meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
“Khususnya dari kalangan kurang mampu, sehingga tidak ada lagi pasien yang ditolak karena alasan penuh seperti yang kerap terjadi selama ini. Insya Allah dengan kita tambah (tidak akan ada lagi pasien pulang karena gagal dirawat),” katanya.
Tak puas dengan RSU Banten, lanjut WH, Pemprov Banten juga berkenginan untuk melanjutkan pembangunan RS lainnya seperti di daerah-daerah wisata.
“Mau, kalau ada duit mau lagi. Di daerah pantai, kita akan bikin rumah sakit wisata hospital, seperti di Labuan tahun depan. Tapi baru ada pikiran,” ujarnya.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten, Ati Pramuji Hastuti mengatakan, dengan selesainya pembangunan gedung delapan lantai ini akan diprioritaskan untuk rawat inap kelas III.
“Kita mengakomodir masyarakat yang tidak mampu dan masyarakat miskin sesuai peraturan menteri kesehatan,” kata Ati.
Ati juga mengungkapkan, jika melihat rasio perbandingan antara jumlah masyarakat dengan ketersediaan sarana prasarana kesehatan dengan nilai 1 berbanding 1000.
“Provinsi Banten sudah masuk ke dalam kategori peduli akan hak asasi manusia,” ucapnya. (Mir/Red)