SERANG – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten kembali mewacanakan pembentukan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) baru. BUMD itu nantinya diproyeksikan dalam pengelolaan aset Waduk Karian yang berlokasi di Kabupaten Lebak.
Gubernur Banten, Wahidin Halim (WH) mengatakan meski pembangunan Waduk Karian belum rampung, namun telah banyak investor yang ingin bekerja sama. Dia mengaku, kerja sama yang ditawarkan oleh investor lebih kepada distribusi air, baik bagi industri maupun kebutuhan air baku.
“Ini menarik soal Waduk Karian. Itu (investor) sudah antre. Ada dari Jakarta, buat mengaliri industri dan kebutuhan air baku. Jadi mereka perlu mitra,” kata WH, Jumat (8/10/2021).
Meski begitu, WH mengaku Pemprov Banten tidak bisa langsung menerima tawaran kerja sama tersebut.
“Kita (Pemprov Banten) ngga bisa melayani kerja sama langsung kalau ngga punya BUMD. Makanya kita upayakan (membentuk) BUMD air minum,” katanya.
Menurut WH, jika kerja sama dapat dilaksanakan, maka Pemprov Banten akan mempunyai sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) baru. “Ada royalti, retribusinya buat nambah (PAD) provinsi,” ujarnya.
Saat ditanya berapa target PAD yang didapat dari pemanfaatan Waduk Karian, WH mengaku pihaknya belum menghitung. Namun, dirinya optimis, adanya pemanfaatan aset itu dapat mengalahkan PAD dari sektor pajak kendaraan bermotor.
“Airnya saja ada 5 juta meter kubik. Dan bisa saja ngalahin (pendapatan) pajak motor,” ucapnya.
Disinggung kapan realisasi pembentukan BUMD itu, WH juga mengaku, jika hal itu bisa dilakukan pada 2022 mendatang.
“Yang jelas, saya punya inisiatif sebagai pemimpin yang bijak. Saya punya gagasan yah tinggal realisasinya,” tandasnya.
(Mir/Red)