SERANG – Gubernur Banten, Wahidin Halim menjadi inspektur pada Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia dan Pengibaran Bendera Merah Putih dalam rangka Peringatan HUT RI ke 74 tingkat Provinsi Banten, di lapangan Masjid Raya Al-Bantani, KP3B, Kecamatan Curug, Kota Serang, Sabtu (17/8/2019).
Bertindak sebagai komandan upacara Kompol Mi’rodin yang juga Wakapolres Serang Kota, pembaca teks Proklamsi Ketua DPRD Banten Asep Rahmatullah, pembaca Do’a Kepala Kanwil Kemenag Banten Bazari Syam dan pembawa Baki Bendera Merah Putih Athirah Fauzi dari MAN Insan Cendekian Tangerang Selatan.
Upacara diikuit seribuan peserta mulai dari anggota TNI, Polri, ASN, Basarnas, Anggota Pol PP, Dishub Ormas, dan Pelajar
Upacara yang berlangsung khidmat itu juga dihadiri Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy beserta istri, FKPD Banten, Sekretaris Daerah Banten Al Muktabar, Kepala OPD Banten, tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh masyarakat dan masyarakat umum.
Usai upacara, Gubernur Banten Wahidin Halim mengajak seluruh masyarakat Indonesia dan masyarakat Banten pada khusunya untuk saling bersatu menciptakan kerukunan bangsa tanpa ada perpecahan.
Gubernur juga mengharapkan masyarakat Indonesia makmur, berkeadilan dan menjadi bangsa yang unggul.
“Diusianya yang tambah dewasa, saya juga berharap Indonesia tambah maju, unggul di segala bidang termasuk didalamnya adalah mengunguli bangsa-bangsa lain, mengejar ketertinggalan dalam rangka Indonesia yang adil, makmur dan sejahtera,”
Gubernur kembali menyampaikan kepada insan pers bahwa arti kemerdekaan baginya adalah bagaimana rakyat mendapatkan kesempatan dan hak yang sama.
“Merdeka itu bebas, lepas dari penjajahan baik secara fisik maupun ekonomi, secara sosial, dan bebas melepaskan diri dari berbagai tekanan, bebas bersuara dan berpendapat, serta bebas berusaha,” kata Gubernur.
Sebagai seorang Gubernur, pihaknya juga saat ini bersama Wagub Banten Andika Hazrumy sedang berusaha membawa masyarakat Banten lebih maju dan sejahtera,
“Banten saat in tinggal proses menuju kesehateraan, cukup makan, cukup pakaian paling tidak penghasilanya mampu untuk memenuhi kebutuhanya. Sekolah digratiskan, kesehatan ditanggung oleh pemerintah provinsi, kita buka aksesibilitas,” ujarnya.
(Man/Red)