SERANG – Gubernur Banten Wahidin Halim mengakui persoalan pendidikan masih menjadi pekerjaan rumah (PR) di Provinsi Banten. Wahidin mengaku akan mencari solusi untuk mengatasi pengangguran di Banten.
“Pengangguran di Banten itu nomor dua setelah Jawa Barat. Ini memang tugas berat bagi Provinsi Banten. Gubernur dan Wakil Gubernur insyaAllah ke depan berbagi konsep sistem industri yang ada di Provinsi Banten,” kata Wahidin Halim dalam Rapat Paripurna Istimewa HUT Provinsi Banten ke 19 DPRD Provinsi Banten, Jumat (4/10/2019).
WH mengatakan untuk mengatasi pengangguran di Banten, dirinya bersama bersama Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy akan mengembangkan industri di Banten. Meski banyak industri di Banten, katanya namun saat ini angka pengangguran terbuka di Banten masih tinggi.
Wahidin berharap ke depan ada kesesuaian antara pendidikan di Banten dengan kebutuhan industri. Pendidikan keterampilan menurutnya perlu diberikan untuk menjawab kebutuhan dunia kerja di Banten.
Pada tahun 2017 angka pengangguran di Banten sebesar 9,28 persen. Pada tahun 2018 turun menjadi 8,52 persen. Terakhir, pada triwulan I 2019 turun lagi menjadi 7,58 persen.
Berdasarkan data BPS angka pengangguran di Provinsi Banten menunjukkan tren yang menurun. Dari peringkat pertama, menjadi posisi ke-5 di tingkat nasional. (you/red)