SERANG – Warga Taman Cimuncang Indah mengeluhkan kondisi daerah perumahannya yang kerap dilanda banjir tiap kali hujan deras mengguyur daerah pemukimannya.
Menurut Ketua RW 15, Sapari kondisi banjir yang tiap kali merendam daerahnya di kala hujan telah berlangsung sejak 26 tahun lalu. Penyebabnya menurut Sapari karena drainase yang arahnya diubah ketika ada gedung Plasindo yang dibangun sekitar tahun 1996.
“Terus terang aja saya udah kesel capek, dari tahun 1997 banjir ini terus gara-gara dibangunnya gedung Plasindo itu, drainase dibelokin yang harusnya lurus dibelokin tolong ditinjau kembali lah,” kata Sapari.
Keluhan sempat disampaikan kepada Walikota Serang saat peresmian posyandu dan ulang tahun Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) di Kelurahan Cimuncang. Warga serempak mengeluhkan banjir yang kerap kali melanda tempat tinggal mereka.
“Saya ke Perkim (Dinas PUPR Kota Serang) udah bahkan Pak Walikota (Syafrudin) menjanjikan waktu peresmian Posyandu. Sudah tau Pak Wali sudah ke sini 2 kali menjanjikan iya-iya aja,” keluh Sapari.
Pihak PUPR juga telah melakukan pengukuran di tahun 2013, namun menurut Sapari tidak pernah ada perbaikan berarti. “Kalau diukur mah diukur mulu nggak abis-abis, mulai dari PUPR Pusat konsultannya dari Bandung pernah ngukur di sini sampe jam 3 pagi,” terangnya.
Warga menuntut adanya normalisasi sebagai upaya perbaikan yang maksimal. “Ya upayanya dari Dinas Perkim doang ini pembersihan selokan doang. Ya ngga dipungkiri ada upaya Perkim cuman nggak maksimal ini kan harus normalisasi yang maksimal itu,” kata Eno salah satu warga setempat.
Menurut Eno saat hujan deras dengan kurun waktu 15 menit saja air sudah pasti naik dan merembes ke rumah warga. Keadaan banjir dirasakan Eno dan warga sekitar terjadi pada Jumat 7 Juli 2023 ketika kota Serang diguyur hujan deras dari sore sampai malam hari. “15 menit hujan aja udah naek, kemaren sedengkul,” tambah Eno.
Senada dengan Eno, Heru menuturkan bahwa masalah lain yang timbul ketika banjir yaitu kerap kali ada binatang melata yang masuk ke rumahnya hal itu menyebabkan dirinya beserta keluarga tidak bisa beristirahat dengan tenang.
“Kalo hujan sehari pokonya siap siap ga tidur aja,” kata Heru. (Mg-Audindra)