TANGSEL – Warga Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang tinggal di sekitaran pemakaman Bingbin, menolak pemakaman jenazah korban virus corona (Covid-19) pada Senin (23/3/2020) malam. Penolakan tersebut lantaran warga khawatir tertular meski sudah dikubur.
Warga resah dengan penyebaran corona di Tangsel yang begitu pesat. Data terakhir yang berhasil dihimpun awak media, Orang Dalam Pemantauan (ODP) 144, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) 66, kasus konfirmasi corona 12, dan kasus meninggal 4 orang.
Dengan kecepatan penyebaran itu, parahnya pihak Pemerintah Kota Tangsel lamban dalam mensosialisasilkan terkait apakah jenazah korban corona dapat menularkan atau tidak.
Kiki, salah seorang warga di Kavling, RT 01/04, Serpong, mengatakan, warga menolak korban meninggal akibat positif virus Corona dimakamkan di area pemakaman Bingbin yang dekat lingkungan rumah tinggalnya.
“Tadi itu ada 30 orang yang kumpul. Mereka takut tertular virus corona dari yang dikubur itu,” kata Kiki di TPU Bingbin, Senin (23/3/2020) malam.
Menurutnya, warga cemas jika virus corona dari jenazah yang dimakamkan akan menular. Warga akhirnya berkerumun. Aksi warga ini sempat menimbulkan kecemasan, apalagi sempat beredar pesan berantai.
“Ya, tadi kami memang melihat ada pesan berantai yang mengatasnamakan Lurah Serpong Iing Solihin. Pesan itu bertuliskan, bahwa TPU di kawasan itu dijadikan tempat pemakaman pasien Corona,” ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie mengaku, pihaknya masih belum mendapatkan laporan terkait aksi penolakan warga Serpong dari jajarannya.
Dia pun berharap, warga dapat mengerti hal ini. Karena wabah virus ini sudah meluas, dan jenazah yang telah dikubur tidak akan menularkan warga lain dan menimbulkan wabah corona baru di lingkungan makam itu.
“Saya belum dapat info itu, tapi saya berharap tidak terjadi seperti itu. Saya sampaikan kepada warga bahwa pasien yang dimakamkan aman buat lingkungan, tidak akan menularkan wabah ke warga,” tandasnya. (Ihy/Red)