PANDEGLANG – Warga Desa Cimoyan, Kecamatan Patia, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten dikagetkan dengan penemuan mayat seorang pria yang sudah hampir membusuk di perkebunan yang tidak jauh dari pemukiman warga dengan kondisi telentang, Selasa (18/6/2024).
Awalnya, seorang ibu rumah tangga yang sedang mencari kayu bakar dikagetkan dengan jasad laki-laki berpakaian utuh dengan kondisi sudah hampir membusuk. Penemuan tersebut langsung dilaporkan ke pihak desa dan dilanjutkan ke Polsek Patia.
Kapolsek Patia, AKP Dodin mengatakan, setelah anggota dari Polsek Patia dan Tim INAFIS Polres Pandeglang melakukan olah tempat kejadian perkara dan memeriksa beberapa orang saksi diketahui jasad tersebut bernama Marya (65) warga Kampung Baitul Mu’min, Desa Cimoyan Kecamatan Patia, Kabupaten Pandeglang.
Kata Dodin, hasil pemeriksaan luar yang dilakukan Tim INAFIS Polres Pandeglang diperkirakan kematian korban sudah sekitar 4 hari lalu. Polsek Patia langsung menyerahkan korban ke pihaknya keluarga untuk dilakukan pemakaman karena pihak keluarga menolak dilakukan autopsi.
“Korban sudah diserahkan pada keluarganya. Hasil pemeriksaan dan cek TKP, mayat sudah mulai membusuk kemungkinan hasil pemeriksaan dari identifikasi diperkirakan sudah 4 hari meninggal, bagaimana penyebabnya itu harus autopsi namun dari pihak keluarga menolak dan tidak mau di autopsi,” katanya.
Berdasarkan keterangan beberapa orang saksi, korban terakhir terlihat pada Sabtu (15/6/2024) pagi dan setelah itu korban tidak terlihat lagi. Hasil keterangan dari keluarga, korban diketahui memiliki riwayat penyakit Tuberculosis.
“Mereka menyadari ini musibah sehingga tidak mau di autopsi dan almarhum punya penyakit TBC. Jadi kami serahkan kepada keluarga untuk dilakukan penguburan tetapi kami tetap memantau dan Lidik dalam perkaranya,” terangnya.
Kata Kapolsek, lokasi penemuan mayat tersebut tidak jauh dari pemukiman warga, namun lokasi tersebut berada diperkebunan sehingga jarang ada warga yang ke lokasi. Hasil pemeriksaan luar yang dilakukan oleh Tim INAFIS tidak ditemukan adanya tanda-tanda penganiyaan pada tubuh korban.
“Kebunnya milik Samudi dan korban adalah pekerja yang merawat kebun itu, sementara tidak ada atau belum ditemukan tanda-tanda penganiyaan karena memang mayatnya sudah mulai membusuk, hanya dari hasil pemeriksaan dibagian leher hanya tinggal tulang saja,” tutupnya. (Med/Red)