TANGSEL – Masyarakat sekitaran Jalan Komplek Depag, Bambu Apus, Kecamatan Pamulang merasa dirugikan oleh renovasi jembatan yang dikerjakan oleh Dinas Pekerjaan Umum Kota Tangerang Selatan (DPU Tangsel) yang tak kunjung selesai.
Renovasi tersebut dikarenakan setengah Jembatan itu amblas akibat dilewati truk bermuatan tanah.
Warga sekitar Alin (44) seorang pedagang warteg merasa kesal dan sangat dirugikan oleh DPU Tangsel.
Alin menilai PU lamban dan mengabaikan kepentingan publik lantaran sudah 1 bulan perbaikan jembatan tak kunjung rampung. Akibatnya menghambat aktivitas warga.
“Awal pengerjaan itu ngga ada sosialisasi mau diperbaikin bang. Sedangkan malamnya itu saya masak banyak banget buat Warteg kan. Eh paginya ditutup total, jadi udah ngga ada yang lewat sini lagi. Terpaksa masakan saya sia-sia,” kesal Alin saat diwawancarai BantenNews.co.id di lokasi jembatan, Rabu (23/10/2019).
“Setidaknya pengerjaan jembatan itu setengah jalan dulu harusnya biar seenggaknya ada jalan kecil dan kendaraan motor bisa lewat gitu,” tambahnya.
Namun yang lebih parah lagi, lanjut Alin, anak-anak sekolah tidak bisa menjalankan rutinitas sholat di masjid, dimana lokasi masjid berada di seberang jembatan.
“Ini amblasnya sudah 1 bulan lalu. Sampai sekarang belum selesai juga, padahal jembatan itu kan kecil. Ya akibatnya dagangan saya ini sepi dan anak-anak sekolah yang biasanya berbondong-bondong sholat dhuha dan dzuhur sekarang udah ga bisa,” katanya.
Menurut Alin, beberapa waktu lalu sempat warga sekitar hendak melakukan demonstrasi menuntut penyelesaian jembatan itu, namun ditahan oleh ormas dan polisi.
“Ya menuntut lah mas. Ini jembatan kecil aja lama banget dikerjainnya, sedangkan ini jalan kita aktivitas. Tolong sampaikan ya mas ke pihak Dinas, ini jangan lama-lama didiemin kaya gini,” ungkapnya.
Pantauan BantenNews.co.id di lapangan, jembatan tersebut sudah dirubuhkan semuanya dan saat ini masih tertutup seng. Sedangkan alat-alat berat untuk memperbaikinya tidak ada.
Sementara saat dikonfirmasi, pihak DPU Tangsel tidak menjawab awak media. (Ihy/Red)
