Beranda Peristiwa Warga Minta Jembatan Leuwiawi Lebak Bisa Dilalui Mobil

Warga Minta Jembatan Leuwiawi Lebak Bisa Dilalui Mobil

Jembatan gantung Leuwiawi yang ambruk. (foto Sandi/BantenNews.co.id).
Follow WhatsApp Channel BantenNews.co.id untuk Berita Terkini

LEBAK – Warga di Desa Parakanbeusi, Kecamatan Bojongmanik, Kabupaten Lebak, Banten menolak rencana perbaikan jembatan gantung Leuwiawi yang ambruk. Warga menginginkan perbaikan jembatan gantung tersebut bisa dilalui oleh kendaraan roda empat.

Kepala Desa Parakanbeusi, Pulung mengatakan jika warga Desa Parakanbeusi menolak perbaikan jembatan gantung karena tidak sesuai dengan keinginan warga yang berharap jembatan itu bisa masuk mobil.

“Saya tidak mengada-ada, kalau tidak percaya silakan tanya kepada warga sekitar. Bahkan warga juga sudah mempunyai surat penolakannya,” kata Pulung saat dihubungi, Senin (2/12/2024).

Ia mengungkapkan, warga menginginkan adanya perubahan pada akses jembatan yang menghubungkan dua kecamatan yaitu Kecamatan Leuwidamar dan Bojongmanik. Karena jembatan tersebut merupakan akses penting bagi kedua masyarakat di kecamatan tersebut.

“Kalau berbicara lintas itu sangat penting karena lintas dua kecamatan, bukan hanya untuk masyarakat setempat tapi untuk semua masyarakat karena itu akses lintas. Itu jembatan ujung sama ujung itu mobil udah bisa jadi terhalang jembatan saja, kalau harus muter itu mencapai 20 kilometer,” ujarnya.

Ia menyampaikan, pasca ambruknya jembatan penghubung dua kecamatan tersebut, Pemkab Lebak berencana bahkan telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp305 juta yang bersumber dari Belanja Tidak Terduga (BTT). Pulung menyatakan Pemkab tidak usah terburu-buru melakukan perbaikan jika tidak sesuai yang masyarakat inginkan.

“Dari pada kemuannyan tidak sesuai lebih baik dibiarkan aja dulu, karena kami juga tidak diam cari donatur mengajukan karena pemerintah bukan Kabupaten Lebak saja, karena nanti kita usahakan provinsi atau pusat,” imbuhnya..

Menanggapi penolakan tersebut, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Lebak, Irvan Suyatupika mengatakan akan berkoordinasi terlebih dahulu dengan pimpinan.

“Kalau jembatan bisa diakses mobil dengan bentang 60 meter bisa habis Rp3 miliar, nanti keputusan pimpinan seumpama penolakan sepihak dari kepala desa tapi masyarakat perlu ya dilanjutnya, tapi kalau seluruh masyarakat tidak mau yang tidak dilanjutkan,” kata Irvan.

Baca Juga :  Duh, Warga Sakit di Pandeglang Terpaksa Ditandu Akibat Jalan Rusak Parah

 

Penulis : Sandi Sudrajat
Editor : TB Ahmad Fauzi

 

 

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News