LEBAK – Ratusan warga korban pergerakan tanah yang terjadi di Kampung Jampang, Desa Sudamanik, Kecamatan Cimarga , Kabupaten Lebak, Banten, terpaksa menjalankan ibadah puasa di tenda pengungsian.Hal ini terjadi karena rumah tinggal mereka mengalami kerusakan parah dan roboh akibat pergerakan tanah yang terus terjadi di kampung mereka.
Dari 129 rumah yang ada di kampung tersebut, 12 rumah roboh, 39 rumah rusak berat dan sudah ditingggalkan penguninya, 75 rumah rusak dan hanya ada tiga rumah yang masih utuh akan tetapi sebagian rumah sudah terlihat kerusakan pada dinding dan lantai rumah
Isah, salah satu warga mengatakan setiap hari ada saja rumah yang rusak atau roboh akibat pergerakan tanah. Ia bersama warga lainya terpaksa tinggal di tenda pengungsian karena rumahnya sudah rusak parah dan tidak bisa di tempati karena hampir semua bagian rumahnya sudah rusak.
“Hampir semua bagian rumah sudah hancur semua, jadi rumah dikosongkan takut roboh, apalagi ada anak kecil,” kata Isah kepada BantenNews.co.id, Kamis (9/5/2019).
Semua barang miliknya sudah dipindahkan ke rumah anaknya di kampung sebelah.
Nurul Angraeni, warga lainnya menuturkan, rumahnya sudah roboh sejak dua hari lalu. Sebelum tenda pengungsian didirikan dirinya bersama suami dan kedua anaknya menumpang tinggal di rumah saudarnya yang berada di kampung sebelah.
“Kemarin sempat mengungsi ke rumah bibi yang ada di kamung sebelah, sekarang balik karena dapat kabar BPBD membuat tenda di sini,” ujarnya.
Warga berharap agar pemerintah segera mencarikan tempat relokasi untuk tempat tinggal mereka atau memberikan solusi yang nyata supaya nasib mereka tidak terkatung – katung seperti saat ini. (Ali/red)