KAB. SERANG – Bau menyengat tercium jelas ketika melintas di PT Nikomas Gemilang, yang merupakan pabrik sepatu terbesar di Kecamatan Kibin, Kabupaten Serang. Rupanya bau itu berasal dari tumpukan sampah yang berserakan di depan trotoar pabrik tersebut.
“Hai Teman-teman!! Gimana sih pendapat kalian setelah melihat foto ini? Merusak pemandangan banget yaa!! Lokasi foto ini di Nikomas! Hayo ngaku siapa yang suka lewat sini? atau ada yang rumahnya sekitar sini? Ga betah banget ya lihatnya! Sampah yang menumpuk ini di pinggir jalan lho! pasti pengendara yang lewat merasakan aroma yang tidak sedap!” tulis Sanik Radu Fatih melalui akun media sosialnya seperti yang dikutip oleh BantenNews.co.id.
“Ayo teman-teman, selamatkan bumi kita dari sampah yang menumpuk tanpa adanya pengelolaan yang berkelanjutan! Dimulai dari diri sendiri untuk tidak menggunakan plastik sekali pakai dan membuang sampah pada tempatnya! Gerak baik bareng, dukung kami!” lanjut Sanik masih dalam tulisan di akun media sosialnya.
Dihubungi secara terpisah, Camat Kibin Imron Ruhyadi mengatakan pihaknya sudah berkali-kali mengimbau hingga memasang garis serta spanduk dilarang membuang sampah namun upaya tersebut tidak pernah diindahkan.
“Sampah yang di depan PT Nikomas kita kategorikan sampah liar karena buangnya di pinggir jalan tapi setiap hari kita angkut. Bisa dilihat ada garis yang kita buat sebagai bentuk larangan untuk membuang sampah tapi juga enggak mungkin kita tongkrongin 24 jam karena yang membuang sampah itu tengah malam dan kadang-kadang bukan buang pakai plastik tapi pakai mobil, kita pernah razia juga dan kita hardik,” kata Imron kepada BantenNews.co.id pada Selasa (21/12/2021).
Imron menjelaskan terkait persoalan sampah liar tersebut perlu kesadaran dari masyarakat bukan hanya dari pihak pemerintah saja yang bergerak.
“Ketika kita angkut sampahnya, seakan-akan itu dijadikan pembenaran tempat pembuangan sampah. Ini perlu kesadaran semua pihak bukan hanya pemerintah. Kita sudah sampaikan pola hidup bersih dan bagaimana pola buang sampah pada tempatnya tapi yang buang di situ tidak hanya warga Kibin karena jauh dari pemukiman. Mau pemerintah menyiapkan program khusus (untuk larangan pembuangan sampah) kalau attitude (perilaku) masyarakatnya tidak berubah ya enggak akan bisa terselesaikan,” kata Imron.
Persoalan sampah liar di Kabupaten Serang memang masih menjadi momok sebab untuk memberantas pembuangan sampah liar dibutuhkan keterlibatan dari semua pihak terutama kesadaran dari masyarakat sekitar maupun yang melintas untuk menjaga lingkungan.
(Nin/Red)