SERANG – Warga di Kabupaten Serang mengeluhkan penanganan sampah Minimnya armada pengangkut sampah dan tempat pembuangan sementara (TPS) membuat sampah berserakan hingga di pinggir jalan. Hal ini misalnya terlihat di sekitar Pasar Ciruas, yang berada di Jl. Raya Serang – Jakarta Km. 5, Desa Citereup Kecamatan Ciruas. Banyaknya sampah memberi kesan kumuh terhadap kondisi pasar.
“Saya merasa tidak nyaman kalau begini, di satu sisi saya butuh tapi disisi lain saya sebenarnya males ke sini. Tiap jalan nginjek sampah, tiap jalan nginjek sampah, belum lagi bau sampah yang menyengat itu sangat mengganggu menurut saya. Kalau bukan istri saya yang minta juga males ke sini saya,” ungkap Yanto, pengunjung Pasar Ciruas, Senin (4/11/2019).
Di Pasar Ciruas ini sebetulnya sudah disediakan sebanyak 30 buah tong sampah di tengah kios pedagang untuk penampungan sementara. Petugas kebersihan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Serang rutin datang pagi hari mengangkutnya ke Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Cilowong di Kota Serang.
“Khusus sampah di lahan Pasar Ciruas Center yang kami kelola, tersedia tempat sampah berupa tong besar untuk penampungan sementara, sebelum mobil truk pengangkut sampah Dinas kebersihan datang mengambilnya,” ujar Widodo, Pengelola Pasar Ciruas.
Ia mengatakan, penumpukan sampah ini disebabkan oleh masyarakat yang tidak peduli terhadap lingkungannya. Jika semua masyarakat memiliki kesadaran yang tinggi, penumpukan sampah ini tidak akan terjadi.
“Sebenarnya masyarakat ikut andil dalam penumpukan sampah ini. Jika kesadaran masyarakat tinggi untuk mengelola sampah agar tidak menumpuk, saya rasa itu sudah cukup membantu dalam mengurangi penumpukan sampah selama ini,” ujarnya.
Tak hanya di Ciruas, masalah sampah di Kramatwatu juga menjadi keluhan warga.
Sampah berserakan dan menumpuk di Jalan Raya Serang – Cilegon, KM 7, Kramatwatu. Banyak warga yang mengeluh tetapi tumpukan sampah itu tak kunjung dibersihkan.
“Sampah di sini udah lama banget, ada kali berbulan-bulan numpuk, tapi tetep gak ada yang ngangkutin, padahal kan ini di jalan raya, dan tidak enak dipandang,” ungkap Nani (47), salah satu warga Kramatwatu.
Selain itu, sampah berserakan di Kramatwatu juga terlihat di sekitat jembatan layang menuju Tasikardi. (Yaya-tia/magang/red)