CILEGON – Warga Lingkungan Cilodan, Kelurahan Gunung Sugih, Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon, Banten mengeluhkan pencemaran udara yang diduga berasal dari salah satu pabrik kimia di wilayah sekitar pemukiman mereka. Bau kimia seperti gas yang tak biasa tersebut itu timbul sejak beberapa hari lalu.
Warga mengaku, dampak bau menyengat yang tercium setiap adanya hembusan angin kencang itu bahkan telah menyebabkan warga mengalami sakit kepala. Bau kimia yang biasa tercium pada siang hari sekitar pukul 11.00-13.00 WIB itu dituding berasal dari PT Chandra Asri Petrochemical (CAP).
“Kita takut bau ini menyebabkan kanker otak atau apa kita nggak ngerti yang jelas pasti dampaknya ke jeroan (bagian dalam organ tubuh). Selain itu juga dampak bau menyengat ini air juga kadang bau antah, kayak bau laut tapi bukan. Kadang airnya berbuih,” kata Noviar salah seorang warga sekitar kepada wartawan, Senin (10/6/2019).
Dia menyatakan kondisi ini sudah lama dikeluhkan warga sekitar. Sehingga warga yang menghirupnya takut akan berdampak jauh pada kesehatan mereka.
Namun warga tak bisa berandai-andai asal bau tersebut dari salah satu pabrik kimia. Namun, beberapa pabrik kimia skala besar berdiri di dekat pemukiman.
“Yang paling dekat dengan pemukiman warga kan PT Chandra Asri. Warga sini udah lama ngerasain bau ini. Bahkan sampai pusing kepala kalau baunya menyengat,” ujarnya.
Warga lainnya, Mahris mengatakan, air di sumur mereka bahkan ikut tercemar dengan aroma tak sedap. Peristiwa itu terjadi pasca lebaran, sehingga air sumur tidak bisa digunakan untuk kebutuhan rumah tangga. “Sumur agak bau sengak gitu,” terangnya.
Sementara itu Community Relations Officer PT CAP, Wawan Mulyana membantah tudingan bau menyengat tersebut berasal dari aktifitas pabrik petrokimia itu. Hal itu dipastikan setelah pihaknya melakukan pengecekan terhadap seluruh sistem pabrik.
“Secara tes yang dilakukan bahwa pada pengecekan tidak ada hal yang menunjukkan abnormal, artinya normal semua. Hal ini ditunjukkan oleh data-data, data itu diverifikasi dari beberapa tempat di antaranya di pinggir jalan umum, kemudian di gate satu, kemudian di jembatan sea water return, di jetty C bahkan di plan pun dicek semua takut ada kebocoran atau apa, tidak ada yang abnormal. Ini untuk meyakinkan bahwa tidak ada yang abnormal,” terangnya.
Dia menuturkan bahwa pada parameter sistem juga tidak ada yang bermasalah. “Kita juga melakukan interview dengan sekuriti yang ada di jetty, dan mereka merasa tidak ada yang bau juga. Ini adalah informasi yang kita sampaikan berdasarkan data pengecekan. Semoga ini bisa memberikan klarifikasi bahwa jelas bau menyengat itu bukan dari PT Chandra Asri,” katanya. (Man/Red)