Beranda Peristiwa Warga Cikande Geruduk Pabrik Hebel Tuntut Penanganan Polusi

Warga Cikande Geruduk Pabrik Hebel Tuntut Penanganan Polusi

Belasan warga Kampung Pabuaran RT 4, Desa Cikande, Kecamatan Kabupaten Serang, menggeruduk PT Platinum, pabrik pembuatan hebel yang berlokasi di daerah mereka. Aksi ini dilakukan pada Kamis (3/10/2024).

SERANG – Belasan warga Kampung Pabuaran RT 4, Desa Cikande, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang menggeruduk PT Platinum, pabrik pembuatan hebel yang berlokasi di daerah mereka.

Aksi ini dilakukan pada Kamis (3/10/2024) sebagai bentuk protes terhadap perusahaan yang dinilai tidak responsif terhadap keluhan warga mengenai polusi udara dan suara bising.

Anisa, salah satu warga setempat, mengungkapkan kekhawatirannya tentang dampak negatif dari aktivitas pabrik.

“Warga di sini mengeluhkan bunyi mesin pabrik yang bising dan asap yang dikeluarkan berbau menyengat seperti karbit atau batubara. Beberapa warga juga mengalami asma akibat terpapar limbah asap dari mesin,” ujarnya.

Warga merasa frustrasi karena telah menunggu selama tiga bulan sejak audiensi terakhir dengan pengurus RT setempat dan manajemen pabrik tanpa ada tindakan nyata dari pihak perusahaan.

“Kami datang ke sini agar perusahaan mendengar keluhan kami langsung. Suara bising dan limbah udara dari pabrik ini sudah sangat mengganggu aktivitas kami,” ujarnya.

Sekretaris Desa Cikande, Andi Wijaya, menjelaskan sebelumnya sudah dilakukan audiensi dengan manajemen PT Platinum. “Kami sudah melakukan audiensi dengan pihak pabrik. Mereka berjanji akan menangani masalah suara bising dan asap agar tidak mengganggu warga,” katanya.

Andi juga menambahkan pihak pabrik akan meningkatkan kompensasi untuk warga Kampung Pabuaran dari sebelumnya Rp500 ribu per bulan. “Setelah kami cek ke dalam pabrik, mereka berkomitmen untuk memperbaiki situasi ini,” ujarnya.

Halim, pemilik PT Platinum, menyatakan bahwa pihaknya akan segera mencari solusi untuk mengatasi masalah yang dihadapi warga.

“Kami akan berkoordinasi dengan teknisi mesin untuk melakukan perbaikan agar limbah dari pabrik ini tidak berdampak langsung kepada warga terdekat. Kami juga akan membahas peningkatan kompensasi lebih lanjut dengan masyarakat,” ujarnya. (Dhe/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News