Beranda Kesehatan Warga Carita yang Meninggal Positif Covid-19, Pegawai Klinik Isolasi Mandiri

Warga Carita yang Meninggal Positif Covid-19, Pegawai Klinik Isolasi Mandiri

Ilustrasi Rapid Test - foto istimewa

 

PANDGLANG – Gugus Tugas Covid-19 Pandeglang mengkonfirmasi bahwa satu pasien positif Covid-19 dari Carita, Pandeglang meninggal dunia. Pasien tersebut sebelumnya meninggal pada tanggal 4 April 2020 di RSUD Banten dengan berstatus pasien dalam pengawasan (PDP).

Menurut Juru Bicara Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Pandeglang, Akhmad Sulaeman,  pasien  merupakan warga Carita, Kabupaten Pandeglang. Sebelumnya, pasien tersebut bekerja di Tangerang dan memiliki kartu kepesertaan BPJS di Tangerang. Namun setelah sakit, pasien pulang kampung dan menjalani perawatan di Carita.

“Pasien pernah dirawat di beberapa klinik dan layanan kesehatan di Carita. Dari sana awalnya tidak terdeteksi. Setelah melihat gak ada perbaikan, maka dilakukan pemeriksaan penunjang dan baru ketahuan bahwa pasien ini arah diagnosisnya ke Covid-19. Akhirnya dirujuk ke RSUD Berkah dulu, dari sana dilanjutkan ke RSUD Banten,” kata Sulaeman dalam press release di belakang gedung Pendopo Bupati Pandeglang, Kamis (16/4/2020).

Setelah beberapa hari dirawat di RSUD Banten, kata Sulaeman, kondisi pasien makin memburuk dan sempat dibawa ke ICU. Hingga pada tanggal 4 April meninggal dunia. “Jadi selama itu (proses perawatan), dilakukan pemeriksaan swab dan kita menunggu sampai hampir 2 minggu lebih. Hasilnya cukup mengagetkan,” kata dia.

Setelah terungkap bahwa pasien positif Covid-19, pihak Dinas Kesehatan Pandeglang menurutnya langsung melakukan tracing di kediaman pasien dan beberapa klinik yang sempat didatangi oleh pasien.

“Kita lacak di rumah berapa hari setelah perjalanan dari Tangerang, hingga dimakamkan. Kemudian di klinik itu sudah jelas kontak dengan pasien, kontak dengan anggota keluarga mungkin juga dengan tetangga. Tim Gugus Tugas di wilayah Carita sudah melakukan tracing,” kata dia.

Beberapa karyawan klinik yang pernah bertugas saat pasien berobat, menurut Sulaeman, sudah menjalani isolasi mandiri selama dua pekan dan selesai masa pantau. “Kondisi mereka semuanya baik, tapi beberapa dari anggota keluarga kita masih terus pantau,” kata dia

Diakui Sulaeman, lamanya hasil swab membuat pihaknya kurang cepat mengambil keputusan untuk tracing keluarga pasien yang positif Covid-19. “Kita lihat lagi siapa yang pernah kontak, kalau misalnya ada yang positif itu akan cepat-cepat dipisahkan dan pihak Pemda nanti akan secara intens memperhatikan warga yang diisolasi khusus ini,” kata dia.

Pihaknya mengaku sudah berkoordinasi dengan pihak RT dan RW setempat untuk membantu jalannya isolasi di lingkungan pasien. Selama isolasi, tidak boleh ada perlakuan diskriminatif dan disarankan agar saling memberi dukungan untuk keluarga pasien dengan mensuplai kebutuhan sehari-hari agar tidak keluar dari rumah. “Supaya (virus) tidak malah melebar,” ujarnya. (Med/You/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News