SERANG – Walikota Serang, Syafrudin mengatakan, Kecamatan Curug menjadi sorotan publik karena berdekatan dengan KP3B. Sehingga, baik infrastruktur jalan mau pun pelayanan, mulai dari pendidikan, kesehatan, serta sumber daya manusia (SDM).
“Karena dekat dengan KP3B masyarakatnya harus cerdas dan pintar. SDM yang mumpuni,” ucap Syafrudin usai menyampaikan sambutan Musrenbang tingkat Kecamatan Curug di salah satu tempat wisata di Kota Serang, Kamis (27/1/2022).
Kemudian, dari sisi kemiskinan, kata Syafrudin, Kecamatan Curug harus mendapatkan perhatian lebih. Termasuk dengan angka pengangguran di Kecamatan Curug.
“Sebetulnya provinsi membutuhkan SDM dari masyarakat Curug. Maka, 2023 nanti harus sudah selesai dan lebih tajam dari tahun lalu. Bila perlu 90 persen untuk masyarakat, 10 persen untuk operasional,” ucapnya.
Menurutnya selama bertahun-tahun Kecamatan Curug belum memiliki pasar, alun-alun, dan ruang terbuka hijau. Maka, tahun ini Pemerintah Kota (Pemkot) Serang memprioritaskan pembangunan fasilitas umum tersebut untuk kepentingan masyarakat.
Camat Curug, Kota Serang Ahmad Nuri mengatakan, ruang terbuka hijau (RTH) menjadi program prioritas di Kecamatan Curug.
“Karena selama ini Curug tidak punya pasar, alun-alun, dan RTH. Makanya nanti program prioritas di Kecamatan Curug itu membangun area publik,” ucapnya.
Nantinya, dia menjelaskan, kantor Kecamatan Curug akan dipindahkan ke Bojong Salam, dan kantor tersebut akan dijadikan pusat area publik.
“Kalau 2023, tinggal menyelesaikan persoalan sampah dan menjaga kebersihan, dengan membangun ruas jalan yang rapih, dan penyerapan tenaga kerja,” ujarnya.
Nuri mengaku, pihaknya telah melakukan komunikasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten mengenai pembangunan di Kecamatan Curug. “Beliau (Wagub Banten Andika Hazrumy) sudah sangat konsen, dan tinggal nanti eksekusinya saja,” ucapnya.
Bahkan, apabila diperlukan, dirinya siap untuk membuat perjanjian bertemu dengan Gubernur Banten Wahidin Halim (WH). Sehingga, pembangunan di Kecamatan Curug bisa lebih maksimal dengan adanya bantuan dari Pemprov Banten.
“Karena kan beliau kan ada di wilayah Curug. Jangan berbicara mercusuar yang jauh, sementara di Curug masih ada rumah tak layak huni, dan kemiskinan,” ucapnya.
Sebab, selama ini antara Pemkot Serang dengan Pemprov Banten baru melakukan komunikasi saja, namun belum ada tindak lanjut.
“Jadi saya kira kami harus melakukan ikhtiar secara bersama-sama. Karena baru komunikasi saja, belum ada eksekusi dan pemetaan,” ucapnya.
(Dhe/Red)
