PANDEGLANG – Wakil Gubernur (Wagub) Banten, Dimyati Natakusumah, meninjau langsung gedung baru UPTD RSUD Labuan, Banten, yang segera beroperasi. Kunjungan tersebut dilakukan pada Minggu (8/3/2025) sore.
Wagub Banten Dimyati yang pada kesempatan itu didampingi Bupati Pandeglang Dewi Setiani dan Wakil Bupati Iing Andri Supriadi, Kepala Dinkes Provinsi Banten Ati Pramudji Hastuti, Sekda Pandeglang Ali Fahmi Sumanta, serta para pejabat di lingkungan Pemprov Banten.
Menurut Dimyati, gedung RSUD Labuan dirancang megah dan representatif guna memudahkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat, terutama di wilayah Pandeglang bagian selatan.
“Gedung ini diharapkan mampu melayani kebutuhan masyarakat, mengingat Labuan merupakan pusat perbelanjaan dan destinasi wisata yang juga berpotensi menarik wisatawan luar,” ungkapnya, Minggu (8/3/2025).
Menurut Dimyati, dari hasil pemantauan bahwa RSUD Labuan sudah mendekati lengkap sarana dan prasarana untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
“Dengan adanya RSUD Labuan, masyarakat tidak harus ke rumah sakit lain di Banten. Nanti, tenaga kesehatan yang cukup akan disiapkan untuk mampu melayani masyarakat Labuan dan sekitarnya,” kata Dimyati.
“Insyaallah 30 persen pegawai akan direkrut passingradenya dari wilayah Kabupaten Pandeglang yang memiliki kompetensi bagus. Kita prioritaskan warga Pandeglang,” sambungnya.
Dimyati juga mengungkapkan, bahwa Pemprov Banten akan segera meresmikan pembangunan RSUD Labuan agar bisa beroperasi maksimal, khususnya untuk melayani masyarakat di Kabupaten Pandeglang bagian selatan yang menjadi prioritas program kesehatan pemerintahan Andra-Dimyati.
“Saya juga berharap tidak ada ego sektoral dalam pengelolaan RSUD Labuan ini, agar pelayanan bisa lebih maksimal,” ungkapnya.
Dimyati menegaskan, keberadaan rumah sakit terdekat ini diharapkan mampu memberikan pelayanan prima, karena di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat.
“Warga Banten, orang Labuan semuanya harus sehat,” tegasnya.
Ia juga mengharapkan dengan adanya RSUD Labuan ini agar angka kesehatan dan harapan hidup di Banten meningkat.
“Insyaallah nanti dokter spesialis, termasuk ahli kanker dan semua bidang spesialis lainnya, akan hadir di RSUD Labuan ini,” tambahnya.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten, Ati Pramudji Hastuti, menyatakan bahwa fasilitas dan gedung UPTD RSUD Labuan telah ditinjau oleh Wakil Gubernur Banten, Dimyati Natakusumah.
“Beliau sudah meninjau, insyaallah kita siap. Meskipun sempat tertunda dua tahun, ada beberapa hal yang perlu kita pelihara sedikit demi sedikit. Insyaallah, bulan Maret ini izin dari Kemendagri, Kemenpan-RB, dan Menteri Keuangan sudah keluar, sehingga kita bisa mulai merekrut pegawai,” ungkap Ati.
Ati menambahkan bahwa finalisasi persyaratan rekrutmen akan dilakukan dalam waktu dekat.
“Selasa ini kita akan finalisasi persyaratan, dan mudah-mudahan bulan Maret sudah bisa diumumkan. Harapannya, di minggu kedua April nanti sudah ada hasil dari rekrutmen ini,” katanya.
Selain itu, pegawai yang lolos rekrutmen akan mendapatkan pelatihan sebelum mulai bertugas. Hal ini dilakukan untuk memastikan kesiapan dalam memberikan layanan kesehatan.
Ati Pramudji Hastuti mengungkapkan bahwa kebutuhan pegawai di satu rumah sakit mencapai 351 orang, di luar dokter spesialis. Dengan adanya dua rumah sakit milik Pemprov Banten, total kebutuhan pegawai mencapai lebih dari 700 orang.
“Karena kita punya dua rumah sakit, berarti ada sekitar 700 pegawai yang akan direkrut. Sementara itu, untuk dokter spesialis, mekanisme rekrutmennya berbeda,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa hingga saat ini, sudah ada 21 dokter spesialis atau 90 persen yang mendaftar dari total kebutuhan 24 orang dokter spesialis.
“Walaupun pendaftaran resmi belum dibuka, antusiasme para dokter spesialis cukup tinggi,” katanya.
Ia menambahkan, setelah semuanya terpenuhi, rekrutmen pegawai lainnya untuk kebutuhan rumah sakit akan segera dilanjutkan.
“Semua sudah tersedia, mulai dari ruang operasi, ruang radiologi, hingga alat-alat kesehatan. Artinya, semua sudah memenuhi standar,” ucapnya.
Ati berharap kehadiran rumah sakit ini dapat meningkatkan akses layanan kesehatan yang berkualitas bagi masyarakat.
Menurutnya, bahwa Pemprov Banten berkomitmen untuk menambah rumah sakit di wilayah selatan.
“Saat ini ada 131 rumah sakit di Banten, tapi sebagian besar berada di Tangerang Raya. Sementara itu, Lebak yang wilayahnya luas hanya memiliki empat rumah sakit. Maka dari itu, ini perlu dikembangkan,” tandasnya. (Adv)