PANDEGLANG – Belasan kendaraan mengalami mogok usai mengisi bahan bakar jenis pertalite di SPBU Kadubanen, Kabupaten Pandeglang. Mogoknya belasan kendaraan tersebut sempat viral di media sosial (Medsos) setelah salah satu konsumen memvideokan kejadian tersebut.
Dalam rekaman video menunjukkan belasan kendaraan mogok setelah mengisi pertalite disalah satu depot milik SPBU Kadubanen. Perekam video juga menceritakan bahwa kendaraannya mengalami mogok tidak lama setelah mengisi pertalite di SPBU Kadubanen.
“Guy, aku pagi-pagi ngisi bensin ke (SPBU) Kadubanen tapi yang dimasukin malah air, rame deh disini, bingung deh kita. Aku kena korban pagi-pagi guy,” tutur perekam video, Senin (17/2/2025).
Pengawas SPBU Kadubanen, Ipul Saepuloh membenarkan bahwa kejadian video viral belasan kendaraan mogok setelah isi bahan bakar berada di SPBU Kadubanen memang benar adanya.
Ia menjelaskan kronologis awal mula belasan kenapa petugas SPBU Kadubanen bisa mengisi air ke kendaraan konsumen yang membeli bahan bakar jenis pertalite.
Kata dia, malam sebelum kejadian pihak SPBU sedang melakukan pergantian mesin dan sempat memotong saluran pipa bahan bakar, pihaknya mengira pada malam itu tidak akan terjadi hujan namun ternyata pada malam itu terjadi hujan besar dan air hujan masuk melalui saluran pipa yang dipotong tadi.
Dirinya menduga masuknya air ke dalam tangki penampungan bahan bakar (dombak) dikarenakan tutup pipa yang dipotong hanyut terbawa air sehingga air hujan bisa masuk ke dalam tempat penampungan.
“Memang betul kejadian itu di SPBU Kadubanen. Jam operasional kami baru buka sekitar 20 menit untuk pelayanan waktu itu, karena di pukul 08.00 WIB kami mau tutup total untuk pergantian mesin makanya konsumen juga belum banyak, kami baru melayani 3 mobil dan motor sekitar 10 unit. Sebetulnya kami mau tutup dan baru beroperasi lagi dengan mesin baru,” kata Ipul.
Selain itu, kata Ipul, alat pendeteksi air yang bisanya terpasang sengaja di lepas karena sedang ada perbaikan sehingga ketika kejadian air hujan masuk tangki tidak terdeteksi oleh mesin.
“Ketika alat itu dipasang pastinya aman karena alarmnya menyala biarpun hanya setengah sentimeter karena sangat sensitif, berhubungan alatnya diangkat jadi tidak ketahuan,” ungkapnya.
Namun dirinya memastikan bahwa kejadian tersebut sudah diselesaikan dengan cara mengganti semua kerugian konsumen baik pergantian bahan bakar maupun mengganti semua biaya kerusakan kendaraan konsumen.
“Itu semua sudah kami selesaikan. BBM kami ganti dan kerusakan juga kami perbaiki termasuk mereka bawa mekanik kami kasih kompensasi juga jadi tidak ada masalah tidak ada komplain,” tutupnya.
Penulis : Memed
Editor : Usman Temposo