Beranda Hukum Usai Kencan, Waria di Cikande Ditusuk Hingga Tewas

Usai Kencan, Waria di Cikande Ditusuk Hingga Tewas

Salah satu tersangka pembunuh waria di kawasan Cikande, Kabupaten Serang sedang memberi keterangan di hadapan Kasat Reskrim Polres Serang AKP David Candra Babega. (Wahyu/bantennews.co.id)
Follow WhatsApp Channel BantenNews.co.id untuk Berita Terkini

SERANG – Fenomena LGBT di Banten bukan isapan jempol. Asmara terlarang sesama jenis ini memakan korban.

Surata alias Tata (23), warga Desa Gembor, Kecamatan Binuang, Kabupaten Serang, tewas setelah ditusuk badik usai kencan sesama jenis di sekitar areal lapangan udara Gorda, Desa Lamaran, Kecamatan Binuang.

Korban yang dikenal sebagai waria ini menderita luka pada bagian perut dan tewas dalam perawatan medis di RSUD Balaraja, Kabupaten Tangerang.

Goyol (20), satu dari dua tersangka berhasil diringkus Tim Buru Sergap (Buser) Polres Serang setelah hampir 4 bulan buron di sebuah pondok pesantren di Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Minggu (3/3/2019) malam. Karena melakukan perlawanan, preman yang kerap melakukan pemerasaan terpaksa dilumpuhkan dengan timah panas.

“Tersangka Goyol terpaksa kita ambil tindakan tegas karena melakukan perlawanan saat diminta menunjukkan tempat persembunyian rekannya. Motifnya pelaku kesal ketika diminta bayaran oleh korban usai berkencan,” ungkap Kepala Satuan Reskrim Polres Serang AKP David Chandra Bagega ditemui di ruang Unit Jatanras, Senin (4/3/2019).

Kasat menjelaskan kasus penganiayaan yang berujung maut yang menimpa waria ini terjadi pada Rabu (18/12/2018) lalu sekitar pukul 03.00 WIB. Sebelumnya, korban bertemu dengan tersangka Goyol dengan SN (DPO) di kawasan Modern Cikande. Niat kedua tersangka awalnya ingin merampas motor Honda Scoopy A 5840 VT yang dibawa korban.

“Untuk memuluskan niatnya, korban diajak ke lokasi yang jauh dari pemukiman penduduk. Korban sendiri mengira orang yang baru dikenalnya ini ingin berkencan dengannya. Korban dan pelaku ke lokasi menggunakan kendaraan masing-masing,” terang Kasat didampingi Kanit Pidum Iptu Ilman Robiana.

Setiba di lokasi yang sepi, ternyata pelaku malah tergiur ajakan korban untuk berkencan. Usai menuntaskan syahwat kedua tersangka dengan cara oral seks, korban meminta bayaran masing-masing Rp20 ribu. Bukannya uang yang diterima, korban dihadiahi tusukan badik pada bagian kanan perut hingga ususnya terburai keluar.

Baca Juga :  Toko Emas di Balaraja Ini Ludes Digondol Rampok

“Meski terluka parah, korban sempat lari ke perkampungan untuk minta pertolongan warga. Sementara kedua pelaku langsung membawa kabur motor korban yang ditinggalkan,” kata AKP David Chandra.

Oleh warga, korban saat itu juga dilarikan ke RSUD Balaraja untuk diberikan penanganan medis. Namun karena lukanya yang cukup parah, nyawa Surata tidak berhasil diselamatkan setelah dua minggu menjalani perawatan.

Kasat menambahkan saat itu juga Tim Buser langsung diterjunkan untuk memburu kedua tersangka. Berbekal dari informasi masyarakat, Tim Buser akhirnya berhasil mengetahui tempat persembunyian tersangka Goyol dan berhasil menangkapnya di sebuah pondok pesantren.

“Dari tangan tersangka Goyol berhasil kita dapatkan motor korban yang telah diubah plat nomornya berikut badik yang digunakan untuk menganiaya korban. Akibat perbuatannya, tersangka Goyol dijerat Pasal 365 tentang pencurian dengan kekerasan dengan ancaman hukuma 15 tahun penjara,” jelasnya. (You/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News