Oleh Sa’adiah Triastuti, Mahasiswa Pascasarjana Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Kurikum di Indonesia mengalami perubahan sesuai dengan perkembagan zaman. Indonesia sudah cukup lama mengalami krisis pembelajaran. Selain itu kualitas pendidikan yang curam di antar wilayah atau masing-masing daerah masih menjadi sebuah tantangan. Situasi tersebut di perparah dengan hadirnya pandemi covid 19 yang mengubah secara drastis proses belajar dan mengajar. Untuk mengatasi situasi tersebut dibutuhkan perubahan untuk meningkatkan kualitas guru di sekolah dalam melakukan transformasi pembelajaran.
Dalam mengejar ketertinggalan pembelajaran terutama pada saat masa pandemi covid-19. Kurikulum Merdeka jauh lebih sederhana, ringkas, dan fleksibel sehingga peserta didik dapat beradaptasi dengan sistem online dan tidak terbebani dengan materi. Materi yang lebih ringkas dan sederhana dalam memahami materi akan jauh lebih baik.
Terdapat keunggulan dan kelebihan dalam pembelajaran menggunakan Kurikulum Merdeka yaitu materi menjadi lebih sederhana dan mendalam, tidak terburu-buru dan menyenangkan. Pembelajaran lebih mudah dipahami oleh guru dan peserta didik dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti. Selain bahasa yang mudah dimengerti, pembelajaran jauh lebih merdeka. Kurikulum merdeka artinya bahwa sekolah, guru, dan peserta didik merdeka dalam pembelajaran di sekolah.
Sekolah diberikan kewenangan untuk mengembangkan kurikulum. Guru mengajar dalam menyampaikan materi sesuai tahapan perkembangan peserta didik, dan peserta didik bisa memilih pelajaran sesuai bakat dan minatnya masing-masing. Selanjutnya, dalam pembelajaran Kurikulum Merdeka jauh lebih relevan dan interaktif. Kurikulum yang sederhana dan fleksibel membuat murid menjadi lebih aktif dalam pembelajaran. Peserta didik dapat berkreativitas dengan bekerja sama dalam membuat suatu karya, sehingga memberikan kesempatan lebih luas kepada peserta didik untuk aktif mengeksplorasi, dan pembelajaran jauh lebih menyenangkan untuk guru dan peserta didik.
Untuk meningkatkan kompetensi literasi siswa diperlukan struktur kurikulum yang fleksibel dan memberikan ruang bagi guru untuk melakukan inovasi, sehingga guru-guru dapat terus meningkatkan atau memperbaiki strategi pembelajaran menggunakan bahan ajar yang tepat agar peserta didik dapat meningkat kemampuan literasinya. Kurikulum Merdeka merupakan satu hal yang dibutuhkan dengan kebutuhan global dalam dunia pendidikan saat ini.
Penerapan kurikulum merdeka didukung melalui penyediaan beragam perangkat ajar serta pelatihan dan penyediaan sumber belajar guru, kepala sekolah, dan dinas pendidikan. Penyediaan perangkat ajar berupa buku teks yang lebih variatif dengan kualitas yang terbaik, pembelajaran lebih menarik dengan memberikan contoh-contoh dan bimbimgan pembelajaran.
Selain itu dibutuhkan pelatihan dan penyediaan sumber belajar yang dapat diakses oleh semua guru melalui kanal digital agar guru dapat percaya diri. Maka, guru harus bisa mengikuti perkembangan teknologi yang sangat pesat dan dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran. Teknologi dan kemajuannya yang pesat sangatlah membantu dalam proses belajar mengajar guru dalam menyampaikan materi ajar. Kemajuaan teknologi memberikan pengaruh besar bagi dunia pendidikan. Teknologi yang ada membuat metode pendidikan yang dipakai lebih fleksibel dan praktis. Dengan adanya teknologi, guru dan peserta didik menjadi lebih terfasilitasi dalam melakukan kegiatan belajar mengajarnya dan dapat mengerjakan segala sesuatunya menjadi lebih cepat, mudah, serta efisien.
Pentingnya teknologi dalam pembelajaran karena dapat meningkatkan kemampuan dan minat belajar peserta didik. Seperti dalam kegiatan di kelas, guru memanfaatkan teknologi berupa LCD proyektor yang digunakan sebagai media menyampaikan materi kepada peserta didik. Dalam menggunakan teknologi LCD proyektor dan menampilkan sebuah video pembelajaran, peserta didik akan lebih cepat menangkap materi yang akan diajarkan, ketimbang guru hanya selalu fokus pada buku ajar yang akan membuat peserta didik jenuh dalam belajar.
Pada Kurikulum Merdeka ini guru harus lebih kreatif dalam membuat bahan ajar yang menarik dan mudah dipahami oleh peserta didik. Guru dapat mengakses berupa video, ebook sebagai sumber belajar. Serta guru juga dapat memanfaatkan media sosial yang ada seperti youtube dan media lainnya. Selain itu, penerapan Kurikulum Merdeka juga didukung oleh Platfform Merdeka Mengajar. Platfform Merdeka Mengajar adalah platfforrm edukasi yang menjadi teman penggerak untuk guru dalam mewujudkan Pelajar Pancasila. Platfform Merdeka Mengajar membantu guru dalam mendapatkan referensi, inspirasi, dan pemahaman menerapkan Kurikulum Merdeka.
Guru dapat memperoleh materi pelatihan berkualitas dengan mengaksesnya secara mandiri. Seperti video atau konten-konten lainnya untuk menginspirasi guru, dikarenakan guru sebagai fasililator pengajar, guru harus selalu berkreasi menciptakan pembelajaran yang menarik. Bukan hanya belajar dan mengajar, tetapi guru juga harus bisa aktif menciptakan konten dengan menunjukkan hasil karyanya kepada siswanya. Guru bisa memanfaaatkan teknologi yang berkembang pesat ini untuk pembelajaran. Dengan membuat video dan memanfaatkan media sosial seperti youtube untuk menyampaikan materi kepada peserta didik. Guru juga dapat meminta siswa dalam berkelompok untuk membuat suatu karya yang akan disimpan di media sosial peserta didik seperti youtube, instagram, ataupun website dan aplikasi-aplikasi lainnya untuk membantu peserta didik memperoleh ilmu baru. Pesatnya perkembangan teknologi khususnya media sosial, dapat membantu siswa lebih kreatif dengan belajar dari mana saja dan dimana saja.
Oleh karena itu, pentingnya teknologi dalam pendidikan, khusunya saat pelaksanaan Kurikulum Merdeka yang saat ini sedang dilaksanakan di setiap sekolah. Siswa bisa berkreativitas dan bekerja sama dengan guru-guru atau teman-temanya dalam membuat suatu kegiatan yang penting dan relevan.
Guru yang terbaik itu bukan guru yang terpintar. Guru yang terbaik adalah guru yang tidak berhenti belajar, guru yang belajar menggunakan teknologi untuk menggala ilmu baru, dan guru yang dapat berkarya dengan menggunakan dan memanfaatkan aplikasi dalam pembelajaran. (red)