SERANG – Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) menargetkan akreditasi unggul dalam rangka menuju kampus berkelas dunia dan dalam rangka memberikan pelayanan akademik untuk masyarakat Banten dan Indonesia.
Hal tersebut menjadi langkah Untirta melakukan reakreditasi dengan mendatangkan asesor BAN-PT di antaranya Prof. Dr. Andi Sularso, S.E., M.S., (Ketua Tim Asesor), Prof. Dr. Ir. Agus Buono, M.Si., M.Kom., Prof. Dr. Paulus Israwan Setyoko, M.S., Ir. Muhammad Iqbal Djawad, M.Sc., Ph.D., dan Dr. Muhammad Rohmadi, S.S., M.Hum.
Rektor Untirta Prof. Fatah Sulaiman menyampaikan, seluruh civitas academica Untirta dan masyarakat Banten menanti kehadiran tim asesor BAN-PT guna kemajuan akreditasi kampus JAWARA ini.
Menurutnya, kemajuan-kemajuan kampus utamanya akreditasi sejak eranya menjadi rektor pada tahun 2019, berbagai upaya telah dilakukan di antaranya seperti penyiapan infrastruktur yang lengkap dan penambahan enam zona dan salah satunya adalah peresmian zona Kampus Untirta di Sindangsari, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang.
“Era saya dimulai pada tahun 2019, kita siapkan infrastruktur dengan visi misi dan value JAWARA (Jujur, Adil, Wibawa, Amanah, Religius, dan Akuntabel-red) yang yang diperas dari nilai dua tokoh sentral Sultan Ageng Tirtayasa dan Syekh Nawawi Al-Bantani. Alhamdulillah perkembangan Untirta bukan hanya masyarakat Banten tetapi seluruh masyarakat Indonesia mendapatkan efek positifnya hingga berdatangan ke Untirta,” ujarnya.
“Dalam berbagai aspek kita sudah berkembang. Alhamdulillah bapak asesor hadir semua untuk mengecek secara faktual. Sebagai informasi kita adalah kampus berpredikat UI World Greenmetric sebagai pendatang baru paling sustainable. Kampus kita juga diresmikan oleh Pak Presiden yang mengharuskan kita untuk menjadi menara air. Kita buktikan dengan berbagai pengabdian dan penelitian yang salah satunya kita dirikan Kampung Literasi di kawasan Sindangsari, Desa Sindanghelula, Pabuaran. Setelah mendapatkan energi dari asesor kita buktikan Untirta excellent, Untirta semakin green, Untirta networking semakin meluas, dan semakin cepat menuju PTNBH. Mudah-mudahan kita semakin mandiri dan Untirta emas berkelas internasional,” yakin Prof. Fatah.
Sementara Prof. Andi mengatakan, akreditasi memang harus dilakukan, alumni dan lulusan harus terakreditasi, bila lulusan tidak terakreditasi pimpinan dan pengelola akan mendapatkan sanksi atau hukuman berdasarkan aturan yang berlaku.
“Kami mencoba mencocokkan potret yang pernah dikirim oleh Untirta ke BAN-PT. Kita sesuaikan, semua potretnya kami harapkan lebih bagus, hasilnya lebih bagus. Pikiran kami fokuskan untuk Untirta memanglah terbaik dan unggul. Mohon kerja samanya supaya cepat pada prosesnya. Namun, keputusan tetap di BAN-PT walaupun BAN-PT melihat hasil skor dari kami berlima. Semoga kampus ini menjadi unggul dan green campus,” ujarnya. (*)