Beranda Hukum Turunkan Penumpang Seenaknya, Sopir dan Kondektur Murni Ditangkap Polisi

Turunkan Penumpang Seenaknya, Sopir dan Kondektur Murni Ditangkap Polisi

Foto istimewa Instagram @satlantaspolrespandeglang

SERANG – Bus Murni Jaya kembali bikin ulah. Bus yang dijuluki “Setan Merah” tersebut dikabarkan menurunkan penumpang akibat ongkos yang tidak sesuai permintaan. Informasi yang berhasil dihimpun, pihak sopir dan kondektur “menggetok” ongkos sebesar Rp100 ribu untuk tiap penumpang tujuan Kalideres-Labuan.

Padahal tarif menrut penyesuaian hanya kisaran Rp55 ribu untuk rute Kalideres-Labuan. Budi Saputra, salah satu masyarakat Pandeglang yang akan berangkat ke Jakarta untuk berbelanja kebutuhan lebaran diminta tarif di luar batas kewajaran.

Ia mengatakan bahwa masih banyak oknum angkutan umum yang meminta tarif di luar kebijakan yang diberikan oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Pandeglang. “Pada hari biasa tarif angkutan umum dari Pandeglang-Jakarta biasanya hanya Rp30.000, namun pada saat menjelang lebaran ini tarif naik menjadi dua kali lipat berkisar antara Rp60.000 hingga Rp70.000, dan kami sebagai masyarakat merasa dirugikan dan diresahkan dengan kelakuan para supir nakal ini,” ungkap Budi, Minggu (2/6/2019).

Penumpang yang diturunkan di pinggir jalan kemudian melaporkan kepada Polres Pandeglang. Berbekal laporan warga tersebut, Pollres Pandeglang segera bertindak.

Dilansir dari Instagram @polrespandeglang, Satlantas Polres Pandeglang dan Satreskrim Polres Pandeglang melakukan pengejaran dan penangkapan terhadap sopir Murni yang diduga emlakukan pungutan yang tidak sesuai ketentuan tarif lebaran 2019. Saat ini sopir diamankan di Polres Pandeglang untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

Sebelumnya, Bupat Pandeglang Irna Narulita kesal dengan kinerja Dinas Perhubungan Pandeglang. Irna menemukan tarif bus naik hingga 150 persen ketika melakukan inspeksi mendadak (sidak).

Irna meminta agar semua bus menempel tarif di dalam bus supaya diketahui penumpang. Hal tersebut untuk menghindari perlakuan seenaknya sopir dan kondektur yang menurunkan penumpang setelah meminta tarif di luar batas kewajaran.

“Tempel disitu (stiker tarif) saya minta ada stiker disitu dengan kualitas bagus. Gagah banget ini seragam tapi tidak ada tindaklanjutnya. Masa tiap tahun mau seperti ini terus. Saya turun lagi terus, ada pelanggaran lagi dengan gagahnya anda senyum-senyum kalau terus begini anda yang tidak punya wibawa,” tegas Irna. (You/red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News