Beranda Kesehatan Turunkan Angka Stunting, Masyarakat Kota Tangerang Diminta ke Posyandu

Turunkan Angka Stunting, Masyarakat Kota Tangerang Diminta ke Posyandu

Puskesmas Jurumudi Baru melaksanakan pemberian Vitamin A pada bayi usia 5-11 bulan dan 12-59 bulan, di Posyandu Buroq

TANGERANG – Pelaksana Harian (Plh) Dinkes Kota Tangerang, Mugiya Wardhany mengatakan, partisipasi masyarakat di posyandu adalah kunci penurunan stunting.

Maka, seluruh orang tua di Kota Tangerang diimbau untuk segera membawa bayi atau balitanya ke posyandu terdekat, sebagai langkah percepatan penurunan kasus stunting.

“Dalam upaya mendukung percepatan penurunan stunting, partisipasi masyarakat terhadap posyandu menjadi salah satu kunci. Terlebih, sepanjang Juni ini Pemkot Tangerang tengah melakukan intervensi serentak pencegahan stunting melalui Gerakan Serentak untuk Anak Tangerang Sehat dan Cerdas (Gertak Tangkas) di 1.097 posyandu di 104 kelurahan di Kota Tangerang,” papar Mugiya, Minggu (23/6/2024).

Ia pun menjelaskan, partisipasi bayi, balita atau pun ibu hamil datang ke posyandu cukup meningkat di Juni ini.

Terlihat, dua pekan Gertak Tangkas berlangsung sudah 65 ribuan anak di Kota Tangerang telah melakukan skrining stunting. Angka ini, sudah 81,9 persen dari target 80 ribuan anak di Kota Tangerang.

Diketahui, tren prevalensi stunting pada balita di Kota Tangerang mengalami penurunan dari tahun 2018 diangka 19,1 persen menjadi 11,8 persen di tahun 2022.

Kenaikan terjadi pada tahun 2023 dengan angka 17,6 persen, meskipun masih di bawah angka Provinsi Banten yaitu 24 persen dan nasional di 21,5 persen.

“Target Kota Tangerang, di Juni 2024 ini seluruh anak dan balita di Kota Tangerang 100 persen datang dan melakukan skrining kasus stunting dan TBC. Sehingga, selanjutnya dapat dilakukan intervensi khusus pada anak-anak yang terindikasi stunting dan TBC. Penanganan dapat dilakukan secara tepat sasaran sesuai data bayi dan rumahnya langsung,” jelas Mugiya.

Lanjutnya, ibu hamil harus datang ke posyandu, ibu dengan bayi di bawah dua tahun (baduta) harus hadir. Yakni, untuk diperiksa berat, tinggi badan, lingkar kepala, dan aspek-aspek lainnya.

“Jadi kuncinya ayolah datang ke posyandu untuk mewujudkan kesehatan ibu dan anak, termasuk mencegah stunting,” ajaknya.

Menurutnya, apabila kegiatan posyandu dijalankan dengan baik dan benar, maka stunting dapat dikelola dengan baik, karena termasuk salah satu bagian pencegahan.

“Jadikan posyandu sebagai pusat pelayanan dasar keluarga atau masyarakat yang berbasis di masyarakat paling bawah, gotong royong itulah posyandu,” tutupnya.

(Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News