KAB. SERANG – Jagat media sosial tengah ramai membahas unggahan tiket masuk dan parkir di sejumlah tempat wisata Pantai Anyer yang memuat tulisan “Kerusakan dan Kehilangan Kendaraan Diluar Tanggungjawab Kami”.
Unggahan bernarasi tersebut sontak memicu perdebatan dan menuai berbagai reaksi dari warganet.
Diketahui, tiket dengan narasi tersebut banyak beredar di berbagai platform media sosial, memicu diskusi publik yang beragam, mulai dari kecaman hingga pembelaan.
Tak sedikit, netizen yang mempertanyakan tanggung jawab pengelola wisata atas keamanan kendaraan pengunjung yang terparkir.
Salah satu komentar tajam datang dari akunakun Facebook Boriv Cod di unggahan grup milik Agus Setiady, ia menyampaikan kekecewaannya atas tulisan yang menyatakan kerusakan dan kehilangan kendaraan di luar tanggungjawab pengelola.
Ia mempertanyakan alasan di balik narasi yang berarti penolakan tanggungjawab tersebut.
“Di luar tanggung jawab kami? bisa jadi malingnya kalau ada yang hilang lu pada tukang parkir yang jadi malingnya,” tulis akun Facebook Boriv Cod di unggahan grup milik Agus Setiady, dikutip BantenNews.co.id, Jumat (4/4/2025).
Nada kritis juga disuarakan oleh pengguna media sosial lainnya, Dhini Purnawati. Dalam komentarnya, ia mengecam kebijakan tarif parkir dan tiket masuk yang tinggi namun tidak diiringi dengan jaminan keamanan bagi kendaraan pengunjung.
Dhini bahkan menyebut praktik tersebut sebagai bentuk pemalakan yang dibungkus dengan alasan parkir.
“Parkir/masuk mahal tapi kehilangan nggak mau tanggung jawab. Bener- bener malak modus parkir,” cuitnya.
Terpisah, menanggapi polemik tersebut, salah satu pengelola wisata Pantai Anyer, Hadi, memberikan penjelasan.
Ia mengatakan, tulisan tersebut ditujukan kepada pengunjung yang tidak mengikuti arahan petugas, terutama dalam hal penempatan kendaraan.
“Itu sih lebih ke moment liburan kaya sekarang. Karena untuk roda dua itu kan di tempatkan dekat area pos masuk, jadi biar lebih terpantau,” ucapnya,” saat dikonfirmasi BantenNews.co.id, Jumat (4/4/2025).
“Namun terkadang kan banyak pengunjung yg susah di atur, kekeh maunya motor di bawa ke depan. Nah di situlah kata-kata (kehilangan dan kerusakan bukan tanggungjawab kami) berperan,” sambungnya.
Lebih lanjut, Hadi menambahkan, pihaknya telah menyediakan lahan parkir untuk digunakan. Namun, tak sedikit wisatawan yang memilih lahan lain untuk dijadikan parkir kendaraannya, dengan alasan dekat dengan titik berwisata.
“Udah kita siapin lahan parkir, tapi dia ngeyel,” tegasnya.
Menurut Hadi, tulisan tersebut bukan semata formalitas, melainkan sebagai bentuk peringatan kepada pengunjung agar mematuhi arahan petugas demi keamanan kendaraan.
“Iya betul, terus supaya jadi peringatan buat para pengunjung juga, kalau tulisan di tiket masuk itu bukan hanya sekedar pajangan. Bisa jadi SBG pengingat kita,” pungkasnya.
Penulis : Rasyid
Editor: Tb Moch. Ibnu Rushd