TANGERANG – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang memaksimalkan peran serta masyarakat untuk mengurangi sampah di Kota Tangerang. Terlebih, kondisi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Rawa Kucing telah memenuhi 80 persen dari 38 hektare luas tanah. Tercatat, dalam sehari TPA Rawa Kucing menerima 1.500 ton sampah dari berbagai wilayah di Kota Tangerang. Sehingga ketinggian gundukan sampah saat ini sudah mencapai 25 meter dari permukaan TPA Rawa Kucing.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Kota Tangerang, Tihar Sopian mengungkapkan terkait pengurangan sampah mulai dari sumber merupakan tanggung jawab dari semua pihak baik pemerintah maupun masyarakat. Berbagai upaya pun telah dilakukan dalam menekan volume sampah untuk bisa terus berkurang.
Diantaranya, penerapan Tempat Pengelolaan Sampah Reduse Reuse Recycle (TPS3R) yang kini ada di tujuh lokasi di Kota Tangerang. Diantaranya, TPST Dongkal, TPST Bina Mandiri, TPST Nerogtok, TPST Karsa Mandiri, TPST Sapu Pengki, TPST Widatama dan TPST Benua.
“TPS3R adalah tempat dilaksanakannya kegiatan pengumpulan, pemilahan, penggunaan ulang dan pendauran ulang sampah pada skala Kawasan atau komunal. Namun, dalam hal ini ditekankan untuk lebih melibatkan masyarakat sekitar, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan warga sekitar yang berpenghasilan rendah,” papar Tihar, Kamis (6/7/2023).
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang pun mencatat, melalui program sedekah sampah, bank sampah dan TPS3R yang ada, berhasil mengolahan sampah sebanyak 2.721.921 kilogram, selama 2022 kemarin. Diketahui, hampir 60 persen sampah yang dikelola melalui TPS3R juga berhasil menjadi kompos dan digunakan warga untuk penghijauan bahkan diperjual belikan sehingga menjadi pendapatan.
Namun, disamping itu kata Tihar, tidak dipungkiri juga kesadaran masyarakat Indonesia dalam memilah sampah dari rumah memang rendah. Oleh karenanya, kehadiran TPS3R diharapkan dapat membantu proses pengolahan sampah kawasan. Sehingga, sampah bisa didaur ulang dan mengurangi tumpukan sampah di tempat pemrosesan akhir.
“Jika kesadaran akan kebersihan dan pengelolaan sampah sudah baik. Tentu nantinya volume sampah akan bisa berkurang, meski tidak seutuhnya karena tetap akan ada yang tersisa,” katanya. (Ril/Red)