Beranda Pemerintahan Tolak Pasien Kritis, Layanan RSUD Cilegon Disoal

Tolak Pasien Kritis, Layanan RSUD Cilegon Disoal

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cilegon - (Fotografer: Usman Temposo/BantenNews.co.id)

CILEGON – Wakil Ketua Komisi III DPRD Cilegon, Andi Kurniyadi tak dapat menutupi kekecewaannya atas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cilegon belum lama ini. Persoalannya, lagi-lagi menyangkut pelayanan.

“Rumah saya didatangi warga yang kritis, terancam melahirkan secara prematur karena ketubannya pecah lebih dulu setelah mendapat rujukan dari bidan kampung. Tapi RSUD menolak rujukan itu, dengan alasan kondisi pandemi ini,” ujarnya dengan nada kesal, Senin (19/7/2021).

Andi mengaku kendati dapat memaklumi kondisi pandemi Covid-19 yang tengah melanda, namun menurutnya keselamatan jiwa pasien harus tetap dikedepankan oleh pihak manajemen rumah sakit plat merah tersebut. Beruntung dalam kondisi panik, si pasien akhirnya masih dapat ditangani oleh rumah sakit swasta.

“Alasannya IGD penuh dan berisi pasien yang positif Covid-19, ini kan tidak logis. Seharusnya ada ruangan lain yang dapat disiapkan karena pasien ini sudah dirujuk untuk menjalani operasi caesar, bukannya malah ditolak dan tidak mengedepankan sisi kemanusiaan. Kenapa RSUD tidak dapat memprioritaskan pasien yang kritis? saya trauma, karena sebelum itu ada korban kecelakaan kerja yang juga ditolak, dan akhirnya meninggal di rumah karena tidak dilayani rumah sakit,” kata politisi partai NasDem ini.

Terpisah Plt Direktur RSUD Cilegon, Ujang Iing beralasan bahwa pihaknya selama ini telah mempersiapkan pelayanan umum di luar pasien Covid-19 yang terdapat di lantai II rumah sakit pada Senin-Sabtu.

“Makanya hari ini atas perintah pimpinan, kita akan buka IGD yang melayani non Covid. Tapi saya belum bisa pastikan kapasitasnya, karena akan saya koordinasikan dulu dengan dokter rumah sakit, mau kita rapatkan dulu dengan manajemen,” ujarnya.

Iing mengaku akan menyegerakan pelayanan medis di IGD non Covid-19 tersebut untuk dapat diakses publik.

“Infrastrukturnya kita akan siapkan termasuk dengan fasilitas rawat inap, kita buka, cuma kan selama ini ga ada (warga) yang masuk. Karena kalau di IGD yang lama kan kasihan, khawatir mereka terpapar Covid, karena banyak diisi warga yang positif,” jelasnya. (dev/red)

 

 

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News