JAKARTA – Petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) akan jadi salah satu yang paling sibuk saat pemungutan suara pemilu pada 14 Februari 2024 nanti. Mereka adalah kelompok yang nantinya bertugas selama satu hari penuh di tempat pemungutan suara (TPS) hingga proses penghitungan berakhir.
Belajar dari pemilu 2019, KPU mencatat terdapat 894 petugas KPPS yang meninggal dunia. Agar hal tersebut tidak terulang lagi, pakar kesehatan Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama, Sp.P(K), MARS., mengingatkan para petugas KPPS harus bisa menjaga kesehatan.
“Pada pemilu 2019 diberitakan ada sejumlah petugas lapangan pemilu yang jatuh sakit dan bahkan meninggal dunia. Tentu kita berharap agar hal serupa jangan sampai terjadi di Pemilu 2024,” kata Prof. Tjandra dalam keterangan tertulisnya kepada suara.com, Senin (12/2/2024).
Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI itu membagikan lima cara menjaga kesehatan bagi petugas KPPS. Hal pertama, menurutnya, perlu adanya pendekatan paling ilmiah dan ideal dengan mencari penyebab kesakitan dan kematian petugas pemilu 2019, menganalisisnya secara mendalam dari sudut kesehatan, dan menemukan faktor risiko dan faktor penyebab kesakitan dan kematian di 2019 itu.
“Kalau data itu tersedia, maka tindakan yang perlu dilakukan sekarang adalah mengacu pada analisis ilmiah kejadian pemilu 2019,” imbuhnya.
Mengingat sibuknya pekerjaan para petugas pemilu, cara kedua yang juga penting, tentu dengan menjaga kesehatan tubuh dengan baik. Prof. Tjandra menyarankan agar para petugas menjaga makanan yang dikonsumsi dengan sumber bergizi dan porsi seimbang serta istirahat yang cukup.
Bila sudah mengidap penyakit tertentu, setidaknya ada tiga hal yang perlu dilakukan. Yakni, tetap konsumsi obat rutin secara teratur meski sibuk di TPS, sedapat mungkin tetap pantau kesehatan bahkan bila perlu membawa alat kesehatan seperti tensimeter ke TPS, serta memeriksakan diri terlebih dahulu ke dokter terdekat sehari sebelum waktu pencoblosan.
“Walau pelaksanaan pemilu jelas tugas amat penting, tetapi kalau ketika bertugas merasa amat lelah, atau merasa ada gangguan kesehatan berarti, atau merasa penyakit kronik sedang reaktivasi, maka baiknya segera istirahat setidaknya sejenak sampai pulih. Tentu bisa juga meminta teman untuk menggantikan menjalan tugas sementara dulu,” saran prof. Tjandra.
Saran terakhir, lanjutnya, bagi para pimpinan unit, baik itu Ketua KPPS, PPS dan PPK, perlu juga memberi perhatian terhadap kesehatan para anggota tim kerjanya.
“Tentu menyelesaikan pekerjaan tugas setiap tahapan pemilu adalah amat penting, tetapi kesehatan, apalagi nyawa para petugas adalah di atas dari segala-galanya. Amati kinerja semua petugas, juga amati keadaan kesehatan mereka, itu adalah bagian dari tanggung jawab para pimpinan unit,” pungkasnya. (Red)