CILEGON – Kepala Balai Karantina Pertanian Cilegon, Arum Kusnila Dewi kembali diundang ke Kantor Bank Indonesia (BI) Perwakilan Banten.
Arum mengatakan bahwa pertemuan kali ini dilakukan untuk menindak lanjuti hasil keputusan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema Perdagangan Luar Negeri Komoditas Pertanian Provinsi Banten yang telah dilakukan tanggal 25 Februari lalu.
“Dalam hal ini Bank Indonesia (BI) akan membantu dalam melakukan bimbingan teknis kepada petani Banten dimulai dari hulu hingga hilir. Dan kami merekomendasikan pengembangan komoditas talas beneng, yang merupakan komoditas unggulan lokal yang mempunyai pasar Internasional. Baik umbi talas maupun produk olahan yang berupa daun rajang kering dan tepung talas beneng,” ujar Arum melalui siaran tertulis, Minggu (14/3/2021).
Arum menjelaskan bahwa berdasarkan IQFAST Badan Karantina Pertanian tahun 2020, dari Karantina Pertanian Surabaya telah mengirim 7 ribu ton umbi talas beneng dalam bentuk beku ke Belanda dan Australia.
Dan 46 ton dalam bentuk daun rajang kering ke negara yang sama. Pasar Internasional lainnya untuk produk olahan talas beneng juga tersedia ke Belanda, Turkey, Malaysia, Arab Saudi dan Singapura.
“Kami sangat mendukung upaya BI untuk membantu petani dan meningkatkan sektor pertanian Banten. Kami juga melakukan hal serupa dengan program Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor (Gratieks) Kementerian Pertanian,” pungkas Arum.
(Red)