LEBAK – Timun suri merupakan buah musiman yang biasanya banyak saat bulan puasa saja. Momentum itu dimanfaatkan warga di Kampung Citundun, Desa Banjarsari, Kecamatan Warunggunung, Lebak.
Supendi, petani timun suri mengatakan, jika menanam timun suri sudah menjadi kebiasaan bagi para petani untuk mengganti jenis tanaman menjelang bulan Ramadan. Biasanya, petani akan menanam timun suri sejak 2,5 bulan sebelum ramadan tiba.
“Iya kami petani di sini setiap tahunnya menanam timun suri, dan nanti saat panennya itu seminggu sebelum Ramadan,” kata Supendi, Rabu (6/4/2022).
Ia menjelaskan, jika dirinya mempunyai lahan sekitar 500 meter. Setiap dua atau tiga hari sekali, lahan garapannya itu akan panen.
“Kalau untuk panen kita tidak bisa memprediksi berapa banyak timun suri yang didapat,” ucapnya.
Menurutnya, jumlah timun suri yang dipanen berdasarkan permintaan pemesan saja.
“Kalau panen nggak bisa diglobal (jumlah timun suri yang di dapat). Misalnya, tengkulak mintanya 2 kintal nanti dicampur ada yang tua ada yang muda,” tuturnya.
Supendi menambahkan, timun suri ia jual dengan harga Rp 3.500 per kilogramnya. Kalau untuk panennya kita lakukan setiap 2 hari sekali.
“Alhamdulillah timun suri ini berkah di setiap bulan Ramadan bagi para petani, karena panennya itu berkelanjutan,” katanya. (Tra/San/Red).
