SERANG – Tim Pemenangan Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Serang nomor urut 01, Ratu Ria Maryana dan Subadri Ushuludin, menyampaikan keprihatinannya atas dugaan keterlibatan oknum dalam Pilkada Kota Serang yang digelar Rabu (27/11/2024) lalu.
Dalam konferensi pers yang diadakan Sabtu (30/11/2024), Ketua Tim Pemenangan, Nunung Nursiamudin mengimbau masyarakat dan para pendukung Ratu-Badri untuk bersabar menunggu hasil resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Ia juga menyoroti adanya indikasi ketidaknetralan dari pihak tertentu selama proses Pilkada berlangsung.
“Kami mengajak seluruh masyarakat Kota Serang untuk bersabar menanti hasil resmi dari KPU. Kita tunggu penetapan final dengan penuh harapan,” ujar Nunung, didampingi Laison Officer (LO) Paslon 01, Alung Hermawan, perwakilan tim relawan Ratu-Badri Ratu Lilis Karyawati, dan Ketua AMPG Kota Serang, Agus Sutisna.
Menurut Nunung, sejumlah laporan dari masyarakat dan tim di lapangan menunjukkan adanya kejanggalan selama proses Pilkada. Sebagian dari laporan ini telah diteruskan ke Bawaslu Kota Serang untuk ditindaklanjuti.
“Beberapa hal yang kami anggap anomali sedang kami dalami dan pelajari lebih lanjut. Laporan dari tim dan masyarakat terus kami tindaklanjuti,” jelasnya.
LO Paslon 01, Alung Hermawan, menambahkan bahwa hasil hitung cepat Pilkada ini bertolak belakang dengan tren positif yang sebelumnya terlihat dari berbagai survei, baik internal maupun dari pihak lain.
“Seminggu sebelum pemilihan, tren kami masih kuat. Namun, hasil ini seperti dipengaruhi oleh mobilisasi besar-besaran oleh oknum tertentu. Kami merasakan tekanan yang seolah-olah menekan masyarakat untuk memilih salah satu paslon,” ungkapnya.
Alung juga menyayangkan dugaan keterlibatan Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Aparat Penegak Hukum (APH) yang dianggap tidak netral, bahkan aktif mendukung salah satu pasangan calon secara terselubung.
Ia mencontohkan insiden blokade di rumah Ketua Dewan Kota Serang, Muji, yang memunculkan pertanyaan besar terkait maksud dan tujuan aksi tersebut.
“Kami meminta pihak kepolisian segera mengklarifikasi kejadian tersebut. Jika benar ada keterlibatan APH, hal ini telah mencoreng nilai-nilai demokrasi yang seharusnya dijunjung tinggi,” tegas Alung.
Ia juga menyerukan agar kontestasi Pilkada menjadi ajang persaingan yang sehat tanpa intimidasi atau tekanan dari pihak manapun.
“Biarkan setiap tim pemenangan menunjukkan kemampuan dan strategi mereka dalam meraih dukungan masyarakat. Demokrasi harus berjalan tanpa adanya ancaman, intimidasi, atau tekanan yang mencederai proses ini,” pungkasnya.
Penulis : Mg-Rasyid
Editor: Usman Temposo