Beranda Kesehatan Tim Medis Covid-19 Banten Kekurangan APD

Tim Medis Covid-19 Banten Kekurangan APD

Ilustrasi - foto istimewa Aceh Online

 

SERANG – Tenaga kesehatan yang berjuang di garda terdepan memerangi Covid-19 masih kekurangan peralatan medis, terutama Alat Pelindung Diri (APD).

Mereka bahkan harus melakukan open donasi atau mencari bantuan dari para donatur, untuk menyediakan masker hingga baju pelindung.

Peran pemerintah sangat dibutuhkan untuk terus menyediakan peralatan medis bagi dokter dan perawat yang mengobati pasien Corona.

Bantuan yang diberikan baiknya dalam bentuk barang, sehingga bisa langsung digunakan oleh tim medis. Namum jika ada yang ingin berdonasi dalam bentuk pendanaan, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Banten tetap akan menerimanya dan ada tim tersendiri yang akan membelanjakannya.

“Donasi yang dibutuhkan berupa masker bedah, masker N95, gaun bedah, baju pelindung (hazmat suit), kacamata pelindung, shield mask, sarung tangan, dan lain-lain. Donasi barang tersebut akan disalurkan kepada fasyankes yang menangani PDP dan pasien terkonfirmasi Covid-19,” kata Ketua IDI Banten, Budi Suhendar, saat dikonfirmasi melalui pesan singkatnya, Rabu (1/4/2020).

Pihak IDI telah menghitung kebutuhan Alat Pelindung Diri (APD) tenaga medis yang dibutuhkan setiap harinya. Berdasarkan perhitungan mereka, setidaknya dibutuhkan 5 ribu pasang APD yang diperlukan untuk setiap harinya, untuk seluruh tenaga medis di Provinsi Banten.

“Perkiraan kasar kebutuhan APD kurang lebih sekitar 5.000 APD per hari untuk Banten,” terangnya.

Bagi donatur yang ingin membantu peralatan medis ataupun APD, bisa datang langsung ke setiap kantor cabang IDI di setiap kabupaten dan kota di Banten. Kebutuhan APD dianggap sangat mendesak, lantaran pasien covid-19 terus bertambah setiap harinya dan membutuhkan pertolongan segera.

“Bagi yang berkeinginan membantu dapat langsung ke fasyankes terkait atau melalui setiap IDI Cabang di daerahnya masing-masing, seperti Serang, Cilegon, Pandeglang, Lebak, Tangerang dan Tangerang Selatan atau ke IDI Wilayah Banten,” jelasnya.

Juru Bicara Penanganan Covid-19 Gugus Banten Ati Pramudji Hastuti menyatakan pihaknya sudah berupaya memesan APD kepada perusahaan penyedia. Namun saat ini stok barang sangat terbatas sehingga harus menunggu proses produksi.

“Kita uang ada, tapi mau beli sulit karena barangnya tidak ada. Perusahaan penyedia menyediakan 2 juta pesanan pemerintah pusat. Kami dapat juga bantuan dari pusat namun harus berbagi dengan kabupaten dan kota,” kata Ati kepada awak media. (You/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News