SERANG – Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma’ruf Amin mengeluhkan daftar pemilih tetap (DPT) yang mengalami stagnasi. Stagnasi yang dimaksud tidak ada perubahan jumlah pemilih sejak 2014.
Wakil Direktur Bidang Saksi TKN, I Gusti Putu Artha, menyebut sebaiknya persoalan ini mesti diselesaikan antarsejumlah lembaga.
“Beberapa catatan yang bisa kami sampaikan adalah tugas KPU, Kemendagri, dan Bawaslu menjelaskan kepada kami soal DPT relatif stagnan,” kata Putu saat menyampaikan keterangan pers di Posko Rumah Cemara, Jakarta, Jumat (16/11/2018).
Putu menyebut kenaikan jumlah DPT hal yang lumrah terjadi setiap memasuki pemilu. Saat pemilu 2014 saja, terjadi kenaikan sebesar 7 persen.
“Kami TKN Jokowi-Ma’ruf sangat berkepentingan agar KPU dan Bawaslu dapat menjelaskan stagnasi jumlah DPT ini,” ujarnya dilansir VIVA.co.id.
Tidak hanya itu, Putu juga menyoroti perbaikan DPT di sejumlah wilayah yang dikategorikan lumbung suara. Seharusnya ada terjadi kenaikan karena pada pilkada lalu ada banyak pemilih yang masuk dalam DPT.
“Ini kan penyelenggara negara harus tajam kenapa ada pertambahan signifikan,” kata dia.
Pada Pilpres 2014, jumlah total DPT sebanyak 190.307.134. Sementara itu, pada 2019, jumlahnya mencapai 191 juta pemilih, namun masih terus diperbaiki. (Red)