Meski kita mengonsumsi makanan dan minuman sehat, jika porsi atau frekuensinya terlalu berlebihan maka kita juga akan rentan mengalami gangguan kesehatan. Hal inilah yang terjadi jika kita mengonsumsi terlalu banyak susu.
Susu dikenal luas sebagai minuman yang kaya akan kandungan kalsium yang sangat baik bagi kesehatan tulang. Sayangnya, jika kita mengonsumsi kalsium dalam jumlah yang sangat banyak, bisa jadi kesehatan tulang akan terganggu. Sayangnya, banyak orang yang mengalami patah tulang justru mengonsumsi susu dalam jumlah yang sangat banyak dengan harapan bisa membantu tulangnya segera pulih.
Bukannya cepat sembuh, penelitian justru menunjukkan fakta bahwa terlalu banyak mengonsumsi susu berkalsium akan membuat kondisi patah tulang lebih buruk, tepatnya 50 persen lebih parah. Tulang pun tidak akan mudah sembuh dengan cepat.
Selain bisa memberikan efek buruk bagi kesehatan dan kekuatan tulang, terlalu banyak mengonsumsi susu dan produk turunannya seperti keju, es krim, mentega, dan yoghurt yang kaya akan kandungan lemak ternyata juga bisa membahayakan kesehatan organ kardiovaskular.
Banyaknya lemak yang masuk ke dalam tubuh bisa memberikan dampak buruk bagi kesehatan pembuluh darah dan jantung yang akhirnya meningkatkan risiko terkena penyakit jantung yang mematikan.
Mengonsumsi susu terlalu banyak juga akan membuat tubuh mendapatkan asupan lemak yang terlalu banyak sehingga memicu kenaikan berat badan. Tak hanya membuat penampilan tubuh menjadi tidak baik, kenaikan berat badan juga bisa mendatangkan banyak masalah kesehatan yang serius.
Mengonsumsi terlalu banyak susu juga bisa menyebabkan datangnya diabetes, apalagi jika susu yang kita konsumsi adalah susu kemasan yang memiliki tambahan gula cukup tinggi. Jika kita terlalu sering mengonsumsinya sejak anak-anak, maka risiko untuk terkena penyakit ini bisa meningkat dengan signifikan.
Beberapa efek lain yang bisa muncul akibat terlalu sering mengonsumsi susu adalah alergi, sembelit, dan masalah sinus. Karena alasan inilah ada baiknya kita meminumnya secukupnya saja, bukannya terlalu banyak meskipun kita sangat menyukainya. (Red)
Sumber : doktersehat.com