SERANG – Penekanan angka pengangguran menjadi perhatian khusus bagi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Banten.
Mengingat, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) merilis angka Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) per Agustus 2022, Banten menempati posisi ketiga pengangguran secara nasional sebesar 8,09 persen.
Jika dibandingkan dengan data Agustus 2021, pengangguran di Banten mengalami penurunan yakni 8,98 persen. Angka itu di atas rata-rata pengangguran nasional 5,86 persen.
Kepala Disnakertrans Banten, Septo Kalnadi mengaku telah merancang program guna menekan angka pengangguran.
Salah satu program tersebut adalah pemagangan bagi masyarakat. Hal itu sebagai bentuk pembekalan kompetensi sesuai dengan kriteria perusahaan.
“Tahun depan ada program pemagangan dan rencananya secara nasional,” katanya, Kamis (1/12/2022).
Ia menerangkan, pemagangan sebagai bentuk atmosfir pada masyarakat tentang kondisi kerja yang sesuai dengan standardisasi kebutuhan perusahaan.
“Nggak (ada jaminan disalurkan ke perusahaan. Pemangangan dalam arti memberikan atmosfir bekerja. Kalau berbprestasi ada kemungkinan direkrut,” terangnya.
Selain itu, pihaknya juga memiliki program rutin tahunan dengan menggelar pelatihan kerja di UPT Laker dengan mendatangi desa-desa.
“Kita pelatihan berbasis kompetensi di UPT Laker, ada pelatihan berbasis komunitas mendatangi tiap desa,” ungkapnya.
Namun, pihaknya menegaskan dalam menekan angka pengangguran perlu kolaborasi dengan intansi lain, seperti Dinas Pertanian dan penyalularan di UMKM.
“Untuk mengecilkan tingkat pengangguran ada di Disnakertrans, Dinas Pariwisata, UMKM, nanti baru dilihat di Februari 2023,” tegasnya. (ADV)