MERAK – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengakui bahwa target Jalan Tol Trans Sumatera meleset dari target yang ditentukan. Dimana sebelumnya target Jalan sepanjang 400 kilometer Bakauheni-Palembang itu rampung saat Asian Games 2018.
“Harapannya waktu itu selesai pada Asian Games 2018, tetapi ternyata karena menyadari di lapangan banyak hal seperti pembebasan lahan dan banyak hal harus disadari tidak bisa menyelesaikan seluruhnya,” ujarnya saat Acara Ekpedisi Tol Trans Sumatera di Pelabuhan Merak, Rabu (29/8/2018).
Namun demikian kata Rini bahwa saat ini sudah mulai dilakukan proses penyelesaian. Hanya beberapa titik saja yang belum rampung.
“Laporannya bahwa sudah mayoritas terselsaikan, masih ada beberapa titik saja yang diproses dipekerjakan, jadi permulaan 2019 bisa diselesaikan. Kami berharap tak ada lagi masalah,” harapnya.
Rini menyatakan bahwa proses pembangunan Ttrans Sumatera memerlukan proses panjang dan rintangan. Namun demikian akhirnya pemerintah Jokowi-JK berani membangun.
“Proses Tol Jalan Trans Sumatera ini prosesnya panjang. Bertahun sudah ditenderkan tak ada yang mau membangun, akhirnya kita mulai pada kwartal pertama tahun 2015,” terangnya.
Untuk memastikan proses pembangunan Jalan Trans Sumatera pihaknya melakukan Ekspedisi Jalan Tol Trans Sumatera.
“Jadi Ekspedisi Tol Sumatera untuk melihat sendiri ke lapangan dimulai dari Bakauheni sampai Palembang yang kira-kira jauhnya sekitar 400 kilometer,” katanya.
Untuk mendukung fasilitas Jalan Tol Trans Sumatera, kata dia, pihaknya juga membangun Dermaga Premium di Pelabuhan Merak. Sehingga terlihat lebih modern.
“Adanya Trans Sumatera banyak sekali masyarakat yang ke Sumatera menggunakan kendaraan. Kalau dulu banyak penggunaan menggunakan truk, bus atau menggunakan transportasi publik, dengan adanya Tol Sumatera ini masyarakat bisa menggunakan mobil pribadi sendiri. Kita ingin perjalanan masyarakat nyaman,” imbuhnya. (Man/Red)