PANDEGLANG – Komisi VII DPR RI dari fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Ribka Tjiptaning angkat bicara terkait keputusan Gubernur Banten, Wahidin Halim yang mengeluarkan instruksi penutupan seluruh tempat wisata yang ada di Provinsi Banten hingga 30 Mei 2021 mendatang.
Menurut Ribka, keputusan tersebut dilematis karena pemerintah harus memikirkan antara peningkatan jumlah Covid-19 dan perekonomian masyarakat terutama warga yang menggantungkan nasib dari sektor pariwisata.
“Ini sih dilematis, di sisi satu ada benernya karena orang masih trauma persoalan Covid-19 sebab kalau banyak orang prokesnya tidak dipakai nanti membuat orang tertular dan kasus Covid-19 menanjak (meningkat) lagi. Tapi di sisi satu, orang engga boleh pulang kampung mau ngapain gitu kan. Jadi bukan hanya di tempat pariwisata saja tapi di mall-mall juga membludak karena engga boleh pulang kampung jadi mau kemana,” jelas Ribka, Selasa (18/5/2021).
Ia menuturkan, timbulnya kerumunan bukan hanya terjadi di tempat wisata saat libur lebaran saja tetapi saat menjelang lebaran banyak masyarakat yang rela berbondong-bondong pergi ke swalayan hanya sekadar membeli baju baru seperti yang terjadi di daerah tempat tinggalnya.
Namun Ribka tetap memperingatkan pemerintah agar jangan menyalahkan masyarakat. Sebab, menurutnya, hal ini sudah harus diantisipasi oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah ketika mengeluarkan kebijakan.
“Ini pilihan yang sangat sulit. Buat rakyat ya gimana ya, di Ciledug tempat saya tinggal juga begitu, mall-mall jadi membludak, kalau buat kita biasa tapi kalau buat rakyat kalau ga pakai baju baru saat lebaran bukan lebaran. Rakyat itu tidak boleh disalahkan, jadi yang harus siap itu pemerintah baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah,” tegasnya.
Seperti yang diketahui, Gubenur Banten baru mengeluarkan instruksi tentang penutupan tempat wisata setelah ramai di media tentang banyaknya pengunjung ke lokasi-lokasi wisata yang ada di Banten. Menanggapi hal itu, menurut Ribka keputusan gubenur adalah bukti keraguan gubenur dalam mengambil sikap.
“Keraguan gubenur. Kalau saya lihat ada keraguan gubernur ya mungkin itu antara mempertimbangkan tuntutan rakyat tapi dia juga takut ada peningkatan (kasus Covid-19) di daerah Banten masalah Covid-19 dan disalahkan juga itu saja yang saya lihat,” ucapnya.
Ia menambahkan, saat ini solusi yang harus dilakukan untuk mencegah penularan Covid-19 selain menerapkan protokol kesehatan adalah meningkatkan daya tahan tubuh setiap orang.
“Kalau aku solusinya dari dulu jaga daya tahan tubuh. Yaudah, daya tahan tubuh diperkuat, matahari banyak, makan rempah-rempah, olahraga dan itu tidak mahal, pasti virus itu takut sendiri,” tutupnya. (Med/Red)