LEBAK – Tangan kreatif Aliyudin warga Kampung Sentral, Kelurahan Rangkasbitung Barat, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak berhasil menyulap Bambu menjadi barang yang lebih berharga. Bahkan Aliyudin berhasil membuat Galeri Kerajinan Bambu di sekitar kediamannya.
Aliyudin berhasil mengembangkan kerajinan dari bahan Bambu dengan membuat miniatur Leit Baduy, Perahu, Masjid, Becak dan lainnya. Ilmunya itu didapat berawal dari YouTube.
Bahan yang digunakan merupakan limbah bambu yang tersebar luas di wilayah Rangkasbitung dan sekitarnya.
“Banyak pohon Bambu yang tidak terpakai, itulah yang saya gunakan bagaimana pohon bambu ini bisa berguna,” ujarnya saat berada di Galeri Kerajinan, Jumat (10/9/2021).

Saat Pandemi seperti ini, bagi Aliyudin kegiatan kerajinan yang dibuatnya menjadi alternatif menambah penghasilan. Bahkan waktu luangnya bisa lebih bermanfaat.
“Jadi kebetulan saat di rumah ada yang tertarik beli satu sampai dua kerajinan. Jadi lumayan aja,” katanya.
Kerajinan miniatur Bambu yang dibuat mengadopsi hal-hal yang bersifat antik dan bersejarah seperti berupa miniatur kereta tua dan becak tua. Hal ini dilakukan agar generasi muda di masa depan bisa mengenang dan bisa melihat benda-benda bersejarah.
Selain dibuat di rumah dan diperjualbelikan, Aliyudin juga melatih anak-anak di wilayah agar bisa mengembangkan kerajinan dari bahan bambu.

“Saya juga mengajari anak-anak sekolah. Karena belajar kerajinan, bagaimana belajar tekun dan akan mempengaruhi pribadi anak itu,” pungkasnya.
Kerajinan yang dibuat Aliyudin dijual beragam mulai dari harga yang termurah Rp50 ribu sampai Rp200 ribu. Sampai saat ini banyak masyarakat yang berminat terutama dengan Miniatur Leit Baduy yang menjadi Ikon Kabupaten Lebak.
(Mg-And/Red)