KAB. SERANG – Cuaca ekstrem yang melanda wilayah Kabupaten Serang, Banten membawa dampak negatif pada kelangsungan usaha warga. Salah satunya tambak bandeng di Desa Domas. Di mana, hektaran tambak ikan bandeng di desa tersebut terdampak banjir rob.
Saat ini warga hanya bisa mengelus dada lantaran hasil tangkap ikan berkurang. Mengingat ikan yang diternak terbawa arus dan kabur ke laut.
“Banjir semua, empang ke kelem (tenggelam). Luasnya 4 hektare. Pengaruh tangkapan kurang, karena ikannya ke laut semua. Kalau normal 3 bulan 1,5 ton dapat, sekarang 1 kuintal,” kata peternak ikan bandeng, Toni saat ditemui di lokasi, Senin (16/12/2024).
Tidak hanya itu, para warga juga menjerit lantaran harga jual menjadi murah. Biasanya per kilogram dijual Rp20 ribu, kini hanya laku Rp10 ribu per kilogram.
Toni mengaku nekat menjala ikan meskipun kondisi tambak sedang banjir. Hal itu dilakukan demi menafkahi keluarga.
“Ngaruh ke penjualan, harga jadi ambruk. Tadinya Rp20 ribu, sekarang Rp10 ribu per kilogram. Rugi banyak, dari pada hanyut ke bawa arus mending dijual,” ucapnya.
Menurutnya, banjir rob memang biasa terjadi 3 tahun sekali saat pancaroba. Kendati, pihaknya berharap ada bantuan bibit dari pemerintah untuk melanjutkan usahanya.
“Tahunan, biasanya 3 tahun sekali ini pancaroba. Mudah-mudahan dapat bantuan bibit,” tutupnya.
Penulis: Hardiansyah
Editor: Usman Temposo