Beranda Peristiwa Tak Sampai Polda Banten, Massa Demo Warga Cibetus Sesalkan Blokade Aparat Kepolisian

Tak Sampai Polda Banten, Massa Demo Warga Cibetus Sesalkan Blokade Aparat Kepolisian

Warga Cibetus beristighosah saat aksi yang dihalau Aparatur Kepolisian (Rasyid/BantenNews.co.id)

SERANG – Puluhan warga kampung Cibetus, Desa Curug Goong, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang, kembali menggelar aksi protes menolak keberadaan PT Sinar Ternak Sejahtera (STS) di lingkungan mereka.

Warga menilai perusahaan yang telah beroperasi selama belasan tahun tersebut menimbulkan keresahan, mulai dari bau tidak sedap hingga gangguan kesehatan.

Berdasarkan pantauan BantenNews.co.id, aksi unjuk rasa berlangsung di Simpang Empat Syekh Nawawi 2, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang, mendapatkan dengan penjagaan ketat dari aparat kepolisian. Polisi menghalau massa agar tidak mendekati Polda Banten, tempat mereka awalnya berencana menyampaikan tuntutan.

Ratusan personel kepolisian menutup akses menuju lokasi yang dituju massa, yakni Polda Banten. Selain menyuarakan penolakan terhadap PT STS, mereka juga menuntut pembebasan anggota keluarga yang diduga terlibat dalam pembakaran kandang pada November 2024 lalu.

Sejak pukul 15.30 WIB, massa bertahan di tengah simpang, menghadapi blokade polisi yang menghambat mereka menuju Polda Banten. Hingga berita ini diturunkan, aksi masih berlangsung dan akan diakhiri dengan buka puasa bersama di titik terakhir penyampaian aspirasi.

Penutupan jalan oleh kepolisian menyebabkan arus lalu lintas terganggu. Kendaraan roda dua, mobil pribadi, hingga truk logistik terpaksa dialihkan ke jalur alternatif akibat terhambatnya badan jalan oleh kerumunan massa aksi.

Sebagai bentuk protes, peserta aksi memilih duduk bersama di tengah simpang sambil melakukan istigasah dan doa menjelang waktu berbuka puasa.

Salah satu peserta aksi, Agoy, menyayangkan tindakan aparat yang menghalangi mereka menyampaikan aspirasi secara damai di depan Polda Banten.

“Kami seharusnya bisa ke sana (Polda Banten), tetapi sejak awal sudah ditutup rapat dan kami tidak diizinkan melanjutkan aksi,” ujar Agoy.

Ia juga menyatakan kekecewaannya atas langkah aparat kepolisian yang dinilai menghalangi aspirasi warga.

Baca Juga :  Begini Cara Wartawan Kota Serang Berbagi di Bulan Ramadan

“Saya kecewa karena ini bentuk pencegahan aspirasi kami. Ibu-ibu yang membawa anaknya ikut menyaksikan bahwa perjuangan kami tidak akan pernah berakhir,” tegasnya.

Penulis: Rasyid
Editor: Usman Temposo

 

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News