KAB. SERANG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang fokus pada optimalisasi pola tanam padi, dan tidak melakukan penambahan lahan pertanian.
Hal itu menanggapi target Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten yang ingin menggandakan produksi padi yang disampaikan oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Serang, Suhardjo kepada BantenNews.co.id, Senin (7/4/2025).
“Kalau penambahan areal persawahan kita tidak ada. Tapi pertanamannya dari setahun hanya tiga kali, nanti kita sampaikan ke empat kali (tanam) nanti. Hanya kan butuh benih yang varietas genjah, kemudian pengolahannya,” ujar Suhardjo.
Ia menjelaskan, selama ini petani cenderung menunggu waktu cukup lama setelah panen sebelum kembali menanam.
Namun, kata dia, melalui pendekatan baru, petani didorong untuk langsung menanam kembali dalam waktu 14 hari pasca-panen. Hal itu guna mengejar Indeks Pertanaman (IP) 400.
“Kan rata-rata habis panen didiamkan dulu. Nah, ke depan begitu panen, mereka (petani) langsung kewalahan. Jadi 14 hari pasca panen harus tanam lagi untuk mengejar IP 400,” jelasnya.
“Kemudian setahun bisa sampai empat kali (tanam). Tadi rata-rata hanya tujuh kali dalam dua tahun. Kita bisa dua kali dalam dua tahun, jadi setahun empat kali (tanam) kita upayakan terus,” sambungnya.
Dikatakan Suhardjo, upaya tersebut telah diujicobakan di wilayah Lebakwangi dengan hasil yang memuaskan.
Suhardjo juga menyebut, keberhasilan itu didukung oleh penggunaan varietas unggul, serta pengolahan lahan yang lebih efisien melalui mekanisasi pertanian.
“Kemarin kita coba di wilayah Lebakwangi, langsung berhasil dengan varitas yang unggul kemudian yang pengolahan lebih cepat termasuk mekanisasinya nih, kalo kemarin kesulitan di tengah orang untuk nanamnya,” katanya.
Menurutnya, saat ini, petani sudah mulai menggunakan alat transplanter untuk proses tanam. Sistem ini memungkinkan proses persemaian dilakukan sebelum panen, sehingga transisi ke masa tanam bisa berlangsung lebih cepat.
“(Sekarang) kita menggunakan alat transplanter untuk nanamnya, jadi persiapan kita sebelum panen kita semai dulu. Jadi begitu panen semai sudah siap tanam. Begitu panen langsung segera olah lahan dan langsung tanam, kita akan percepat,” ujarnya.
Suhardjo juga menyoroti stabilitas harga gabah saat panen raya. Ia menyebut, luasa lahan panen di Kabupaten Serang pada April 2205 mencapai 12.000 hektare.
Sementara pada Maret 2025, luas lahan padi yang panen mencapai 15.000 hektare. Hasil panen seluruhnya sudah diserap oleh Bulog.
“Ini upaya kita seperti itu mengejar apa yang disampaikan pak presiden kita harus percepat pertanamannya, kalo nambah lahan kita gabisa, tetapi kita bisa nambah pertanamannya, IPnya, IP pertanamannya kita bertambah,” katanya.
“Panen di bulan ini kurang lebih 12.000 hektare, kemarin dibulan Maret kurang lebih 15.000 hektare panen sudah selesai, dan semua diserap oleh Bulog,” tambahnya.
Suhardjo mengungkapkan, Bulog bekerjasama dengan penggilingan padi lokal yang sebelumnya vakum karena kekurangan bahan baku. Kini, padi hasil serapan diolah di penggilingan kecil, lalu dikirim kembali oleh Bulog.
“Bulog sekarang beli untuk diolah dipenggiling kecil nanti berasnya dikirim oleh Bulog, jadi dipenggiling dapat upahnya dari pengeringan dan penggilingan,” bebernya.
“Jadi semua berjalan, petaninya dapat untung, penggiling padinya juga untung dan harga stabil,” imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, Pj Sekda Kabupaten Serang, Rudy Suhartanto, turut menyampaikan apresiasi atas kebijakan pemerintah pusat yang dirasa sangat berdampak bagi petani.
“Sekarang (produksinya) sudah 10,5 ton perhektare, mudah-mudahan kebijakan presiden Prabowo atas nama masyarakat kabupaten Serang mengucapkan terimakasih atas program-program yang sangat luar biasa, mudah-mudahan bisa berlanjut terus,” ucap Rudy.
“Semoga ini menjadi ikon baru Kabupaten Serang sebagai lumbung padi nasional,” tambahnya.
Rudy mengaku, Pemkab Serang selama ini kesulitan dalam mengembangkan potensi pertanian. Akan tetapi, bersamaan dengan program presiden ia berharap dapat sejahtera kembali untuk para petani dan pemerintah daerah.
“Yang selama ini kita agak terseok-seok dan kekurangan, mudah-mudahan dengan program baru ini yang sangat luar biasa, kedepannya bisa lebih sejahtera lagi,” tandasnya.
Penulis : Rasyid
Editor: Tb Moch. Ibnu Rushd