CILEGON – Forum Mahasiswa Cilegon (FMC), gabungan sejumlah organisasi mahasiswa yang melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Walikota Cilegon pada Jumat (29/12/2023) siang mengkritisi kinerja pemerintah daerah hingga mengungkit janji kampanye Walikota dan Walikota Cilegon, Helldy Agustian dan Sanuji Pentamarta pada Pilkada 2020 silam.
Mahasiswa bahkan menuntut keduanya untuk mundur dari jabatan bila pada dua bulan ke depan terbukti tidak mampu merealisasikan janji kampanyenya, seusai genap tiga tahun keduanya memimpin Kota Cilegon.
“Kurang lebih dua bulan lagi masa jabatannya (genap tiga tahun-red), tapi yang dijanjikan masih banyak yang tidak terealisasi. Jadi silakan mundur,” ungkap Ketua Ikatan Mahasiswa Cilegon (IMC) Arifin, salah satu dari organisasi mahasiswa.
Dibeberkan Arifin, sejumlah persoalan sosial seperti tingginya angka pengangguran yang berbanding terbalik dengan status Kota Terkaya di Indonesia yang disandang Cilegon, masalah polusi di lingkungan, hingga realisasi program kerja infrastruktur daerah yang dianggap masih jauh dari harapan untuk kesejahteraan rakyat, telah menjadi bukti nyata lain atas buruknya pengelolaan organisasi dan sumberdaya di Pemerintah Kota Cilegon.
“Kami menyarankan agar Pemerintah Kota Cilegon harus mampu mencarikan solusi yang terbaik untuk menyelesaikan berbagai persoalan. Kami juga menekankan, Pemerintah Kota Cilegon jangan hanya mencari penghargaan. Coba cari inisiatif, inovasi dan kreatifitas yang itu kemudian bisa dirasakan oleh masyarakat, bukan semata mengejar kepuasan pribadi pemerintah daerah saja,” katanya.
Aksi berlangsung panas, mahasiswa yang juga membawa ‘keranda mayat pembangunan’ juga sempat memaksa untuk merangsek masuk areal kantor Walikota sebelum akhirnya dihalau oleh petugas gabungan kepolisian dan Satpol PP yang berjaga.
Mahasiswa juga tak menutupi kekesalannya ketika Walikota dan Wakil Walikota yang tak menemui mereka dan lebih mengutus Asisten Daerah I Setda Kota Cilegon, Tatang Muftadi sebagai perwakilan.
“Jadi sehubungan karena ada kegiatan yang sudah diagendakan, maka Walikota dan Wakil Walikota mengutus saya. Pada prinsipnya saya mengapresiasi aksi unjuk rasa adik-adik mahasiswa ini, dan siap menerima seluruh aspirasinya. Karena mahasiswa adalah agent of change, agen perubahan yang merupakan bagian dari elemen pembangunan daerah,” ujar Tatang.
(dev/red)