SERANG – Memasuki musim kemarau, puluhan desa dan kelurahan di Provinsi Banten dilanda kekeringan. Di kota Tangerang Selatan (Tangsel) sendiri kekeringan melanda sjeumlah wilayah di Kecamatan Setu.
“Di Tangsel baru di Kecamatan Setu. Yang lain belum,” ungkap Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten, Nuryanto kepada Bisnis Indonesia.
Lebih lanjut Nuryanto mengatakan, yang terparah adalah di wilayah Kabupaten Serang dan Kota Cilegon. Disana bahkan sumur-sumur milik ratusan kepala keluarga sudah tidak bisa dikonsumsi.
“Hasil pantauan di Kota Cilegon ada tiga kelurahan pada satu kecamatan terdampak kekeringan. Adapun di Kabupaten Serang kekeringan terjadi di 20 desa yang tersebar di tujuh kecamatan,” imbuhnya.
Nuryanto menambahkan, dari hasil penelusuran di lokasi kekeringan sumur-sumur warga sudah tidak mengeluarkan air bersih. Kondisi yang terjadi saat ini air sumur berwarna kuningan dan berbau.
“Lebih parah di Carenan, Kabupaten Serang. Saya melihat warga sekitar sudah tidak bisa pakai air pompa,” katanya.
Menurutnya, bila sudah ada surat resmi pernyataan kemarau semakin parah, pihaknya segera mendistribusikan air bersih ke titik-titik wilayah terdampak kekeringan. “Ya kami akan segera distribusikan air bersih untuk warga yang dilanda kekeringan,” pungkasnya. (Red)