Beranda Pariwisata Sumur Peninggalan Syekh Abdul Waffa yang Tak Pernah Kering 

Sumur Peninggalan Syekh Abdul Waffa yang Tak Pernah Kering 

Sumur peninggalan Syekh Abdul Waffa.

SERANG – Di tengah kemarau panjang, warga Kota Serang menemukan sumber air yang tak pernah kering. Sumur peninggalan Syekh Abdul Waffa ini selalu memancarkan mata air mesti di musim kemarau.

Sumur tua ini terletak tengah persawahan di Kampung Kebasiran, Kelurahan Sawah Luhur, Kecamatan Kasemen, Kota Serang. Sumur ini menjadi sumber harapan bagi warga saat musim kemarau.

Sumur ini tidak hanya menawarkan air yang segar tetapi juga menjadi simbol keberlanjutan dan kekuatan alam. Bahkan, warga berbondong-bondong membawa galon dan jeriken untuk mengambil air dari sumur ini.

Imron, pengelola penziarahan Syeh Abdul Waffa menjelaskan pada musim kemarau, daerah Kasemen termasuk salah satu wilayah yang terdampak kekeringan.

Selain itu, daerah yang dekat pesisir mengakibatkan air bawah tanah yang payau. Namun, Kelurahan Sawah Luhur merupakan salah satu wilayah yang airnya tidak payau dan kering saat kemarau.

“Area ini adalah penziarahan Syekh Abdul Waffa, seorang murid dari Sunan Gunung Djati. Meskipun nama Syekh Abdul Waffa sendiri jarang diketahui masyarakat, penziarahan ini telah menjadi salah satu tempat ziarah religi yang ramai dikunjungi,” ujarnya, Jumat (6/9/2024).

Ia menjelaskan terdapat tujuh sumur yang tak pernah kering yang terletak di sekitar penziarahan. Tujuh sumur tersebut sebelumnya merupakan sebuah kolam.

Sumur yang berdiameter satu meter dengan kedalaman kurang lebih tiga meter, kondisi airnya layak digunakan. Sehingga banyak masyarakat yang menggunakannya. Namun, sumur yang boleh digunakan berada di luar penziarahan, cukup untuk membantu warga dari empat kampung yang dekat dengan area penziarahan.

Ia berharap sumur penziarahan Syekh Abdul Waffa di area ini bisa terus membantu masyarakat. “Pada musim kemarau seperti ini, salah satu warga bahkan membawa hampir 7 jeriken dan galon sebanyak dua kali karena hanya daerah ini yang terdapat air,” kata Imron.

Hal itu dialami Jauri, warga Kampung Kebasiran, juga mengungkapkan kebutuhan akan air yang segar.

“Hanya daerah ini yang terdapat air, sehingga kami sangat berharap sumur ini bisa terus membantu masyarakat,” ujarnya.

(Dhe/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News