SERANG – Sejak awal pademi, Pulau Jawa dan Bali menjadi kontributor terbesar peningkatan kasus Covid-19 dan penambahan kasus-kasus positif mingguan di tingkat nasional.
Per tanggal 3 Januari 2021, Jawa dan Bali berkontribusi sebesar 65% dari total kasus positif Covid 19 dan berkontribusi lebih besar lagi pada penambahan kasus aktif yaitu 67% atau 74.450 dari total kasus aktif yang ada di tingkat nasional.
Karena itu, atas arahan Presiden Jokowi, pemerintah menetapkan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) untuk pengendalian penyebaran Covid-19.
Menghadapi PPKM, Sekretaris Daerah Provinsi Banten Al Muktabar mengatakan pihaknya tengah membentuk peraturah daerah (Perda) khusus mengenai penanganan Covid-19 di Banten. Perda tersebut kini sedang direview di Kementerian Dalam Negeri. Di dalamnya bukan hanya mengatur soal protokol kesehatan di ruang publik, tapi hingga sanksi yang diterapkan untuk pelanggar protokol kesehatan.
“Aturan sedang review Kemendagri, semoga perketatan itu akan lebih luas menerapkan protokol kesehatan dan terpenuhi permintaan pusat terkait upaya menekan angka Covid-19 secara nasional,” kata Al Muktabar dalam talkshow yang berlangsung bersama Satgas Covid-19 Pusat bersama pembicara lain Wakil Gubernur DKI Jakarta Riza Patria, Jumat (8/1/2021).
Al Muktabar mengakui bahwa terjadi fluktuasi kesadaran masyarakat mengenai protokol kesehatan. Pada satu saat masyarakat begitu giat menerapkan protokol kesehatan, namun pada saat lain kesadaran mulai mengendur. “Banten bergerak di angka 13 dan kini sudah posisi 9 (jumlah terbanyak penularan Covid-19 nasional),” ujarnya.
Pihaknya mengaku akan terus melakukan koordinasi dengan Forkopimda di delapan kabupaten dan kota untuk menghadapi PPKM. Mengingat, banyak masyarakat Banten yang mencari nafkah di DKI Jakarta.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Riza Patria mengatakan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kemenhub untuk memperketat penerapan protokol kesehatan di moda transportasi. “Saat ini justru moda transportasi sudah sangat baik menerapkan protokol kesehatan bagi para penumpang yang akan ke Jakarta,” ujarnya. (You/Red/SG)