Beranda Komunitas Sudah 4 Tahun Korban Banjir Bandang di Lebak Tinggal di Huntara

Sudah 4 Tahun Korban Banjir Bandang di Lebak Tinggal di Huntara

LEBAK – Sudah empat tahun korban banjir bandang dan longsor di Kabupaten Lebak, Banten, tinggal di Hunian Sementara (Huntara) yang berlokasi di Kampung Cigobang, Desa Banjarsari, Kecamatan Lebakgedong, Kabupaten Lebak, Banten.

Mereka masih menanti langkah dari pemerintah untuk memberi kepastian untuk tempat tinggal yang layak.

Ajum, Ketua RT 01 RW 02 Kampung Cigobang mengatakan, jika warga masih tinggal di Hunian Sementara (Huntara) akibat banjir bandang yang melanda awal tahun 2020 lalu. Walaupun harus tinggal di tengah keterbatasan di Huntara, semua warga masih tetap menjalankan aktivitas keseharian dengan tabah.

“Untuk warga laki-laki hanya bekerja sebagai petani dan kerja serabutan untuk menyambung kehidupan sehari-hari. Sedangkan untuk para wanita, hanya bisa menjaga anak-anak di tenda pengungsian,” kata Ajum saat dihubungi, Sabtu (17/2/2024).

Ia mengungkapkan, jika pemerintah hanya menjanjikan relokasi sejak bencana banjir bandang melanda. Informasi terakhir yang ia terima terkait relokasi akan dilakukan tahun 2023, namun relokasi tak kunjung datang.

“Pas pertama-tama (usai peristiwa banjir bandang) 6 bulan (direlokasi), terus terakhir awal 2023 katanya mau dibangun, sampai sekarang belum ada informasi lagi,” ujarnya.

Ia menambahkan, walaupun para korban sedang berusaha bangkit. Namun, para korban masih membutuhkan bantuan, apalagi saat ini bantuan untuk para korban sudah mulai jarang berdatangan.

“Sudah jarang, lima bulan lalu kayanya terakhir datang bantuan sembako. Nah, kalau kemarin tuh ada yang kasih atap alang-alang, itu kita prioritasin buat yang lansia dulu,” imbuhnya.

Sementara itu, Samsudin, salah seorang warga Huntara mengatakan, sebenarnya warga disini ingin segera direlokasi. Sebab, bangunan yang tidak layak serta infrastruktur yang tidak memadai membuat mereka ingin segera direlokasi.

“Bangunannya (huntara) terbuat dari bambu dan terpal. Ketika ada hujan kami ketakutan, selain bocor juga adanya angin kencang mengancam keselamatan kami,” ucap Samsudin.

Ia menambahkan, beberapa hari lalu Penjabat Bupati Lebak, Iwan Kurniawan datang ke huntara bersama pejabat lainnya. Saat itu mereka akan segera melakukan relokasi namun waktunya belum tahu.

“Baru-baru ini (Pj Bupati Lebak) datang ke huntara, beliau melihat langsung kondisinya dan berkata segera melakukan relokasi,” katanya.

Perlu diketahui, ada sekitar 120 kepala keluarga dengan total 356 jiwa lebih harus menempati 97 hunian sementara (Huntara) yang berada di lahan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS).

Huntara yang berukuran rata-rata panjang 6 meter dan lebar 4 meter tersebut terbuat dari alas anyaman bambu, dinding dan atap terpal sangat tidak layak. Tak hanya itu, infrastruktur jalan yang tidak memadai sangat menghambat aktivitas mereka. Dari faktor tersebut menjadi alasan mereka ingin segera hidup layak seperti warga lainnya.   (San/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News